– Pengantar –
Film biopik mengandung makna film yang menceritakan kisah hidup atau bagian hidup seorang tokoh dengan memakai nama asli tokoh yang bersangkutan. Ini jenis film yang menarik untuk disimak karena dari film ini setidaknya kita dapat mengenal lebih jauh sisi kehidupan seorang tokoh.
Film biopik menekankan kepada unsur hiburan, karenanya tak heran bila banyak segi-segi cerita yang didramatisir sehingga diragukan keakuratannya. Hal ini dapat dipahami karena tuntutan pasar yang menginginkan satu film semaksimal mungkin menghibur – dengan catatan khusus untuk film biopik – dituntut juga kesesuaian dengan kejadian sebenarnya.
Satu hal lagi, film biopik dibuat berdasarkan tafsiran dan pandangan pembuat film terhadap tokoh yang difilmkannya. Wajar bila kemudian pihak lain atau penonton tidak setuju dengan tafsiran pembuat film tersebut.
Pada disk saya tersimpan 8 film biopik tentang musisi dan penyayi jazz, saya pilih 5 film yang akan diulas yang menurut penilaian saya film-film tersebut sangat menarik untuk ditonton.
Berikut ini ke-5 film yang saya maksud, disusun berdasarkan tahun dirilisnya film tersebut.
- Lady Sings the Blues (1972) – Tentang penyanyi Billie Holiday.
- Bird (1988) – Tentang pemain saksofon Charlie Parker.
- Monica Z (2013) – Tentang penyanyi jazz Swedia Monica Zetterlund.
- Miles Ahead (2015) – Tentang pemain trompet Miles Davis.
- Born to Be Blue (2015) – Tentang pemain trompet dan vokalis Chet Baker.
Sebagai catatan, tulisan ini semacam proyek suka-suka yang sejak lama ingin saya kerjakan namun selalu tertunda dan baru kesampaian di penghujung tahun 2018 ini.
Selamat menyimak.
***
Lady Sings the Blues (1972)
Film ini menceritakan perjuangan penyanyi jazz legendaris Billie Holiday atau Lady Day dalam meniti karirnya mulai dari masa remaja sampai menjadi penyanyi jazz terkenal.
Penyanyi jazz yang bernama asli Eleanora Fagan (7 April 1915 – 17 Juli 1959) ini menjalani masa remaja yang suram. Ia menjalani pekerjaan sebagai tukang pel pada satu rumah bordil yang kemudian membawanya ke dunia prostitusi pada usia sekitar 14 tahun.
Billie (diperankan oleh penyanyi Diana Ross) tidak mengenyam pendidikan formal dalam bidang tarik suara, namun mempunyai kebiasaan mendengarkan lagu melalui gramofon sambil Billie bernyanyi mengikutinya.
Lagu yang selalu Billie putar berjudul T’Ain’t Nobody Bizness if I Do. Lagu ini orisinalnya dilantunkan oleh penyanyi blues Bessie Smith yang direkam pada tahun 1923, tapi dalam soundtrack film ini dinyanyikan oleh Sondra “Blinky” Williams.
Keinginan Billie untuk keluar dari dunia prostitusi melalui keyakinan akan kemampuannya bernyanyi memberinya keberanian untuk mengikuti audisi, ketika salah satu klub malam di Harlem membutuhkan seorang penyanyi. Billie akhirnya diterima menjadi penyanyi pada klub malam tersebut. Inilah titik dimana Billie melepaskan diri dari dunia prostitusi dan memulai karirnya sebagai penyanyi.
Suka duka perjuangan Billie dalam mengembangkan karir bernyanyinya mulai dari hubungan pribadinya dengan Louis McKay, dukungan dari musisi yang disebut sebagai “Piano Man”, tur bersama grup band yang beranggotakan musisi-musisi kulit putih, berhadapan dengan perbedaan warna kulit yang masih kuat pada saat itu dan kecanduannya akan obat-obatan yang berakibat ia dijebloskan ke penjara, digambarkan dengan baik dalam film ini.
Film ditutup dengan penampilan Billie di Carnegie Hall, New York. Sambutan sangat meriah dari penonton terutama saat Billie membawakan lagu ciptaannya, God Bless the Child.
Film ini digarap berdasarkan autobiografi berjudul Lady Sings the Blues ditulis oleh Billie dan William Dufty yang diterbitkan pada tahun 1956. Film ini mendapat 5 nominasi pada Oscar tahun 1973.
Pada tahun yang sama Billie juga merilis album Lady Sings the Blues, dimana pada album ini terdapat 2 lagu ciptaan Billie yaitu lagu Lady Sings the Blues dan God Bless the Child.
Mari simak lagu God Bless the Child yang dibawakan oleh Diana Ross dan yang orisinal dibawakan oleh Billie Holiday.
Diana Ross menyanyikan God Bless the Child pada film Lady Sings the Blues…
Begini Billie Holiday melantunkan God Bless the Child…
***
Diluar dari yang diceritakan dalam film, ketergantungan Billie kepada alkohol dan obat-obatan menggerogoti kesehatan dan berdampak buruk pada kondisi fisik. Berat badan Billie terus turun hingga kelihatan begitu kurus.
Penampilan Billie di Granada TV dalam acara Chelsea at Nine menunjukkan kondisi fisik Billie yang kian menurun dan terlihat rapuh, seperti terlihat pada video dibawah ini.
Penampilan Billie tersebut berlangsung pada bulan Februari 1959. Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada 17 Juli 1959, Billie meninggal dunia dalam usia 44 tahun.
***
Dilanjutkan ke part #2 dengan film Bird (1998) yang mengisahkan pemain saksofon legendaris dan pengusung aliran bebop, Charlie “Bird” Parker”.
Sukabumi, 26 Desember 2018
Wah aku belum nonton semua. Langsung masuk catatan ah!
Baik, mbak. Selamat menonton ya.
Salam,
Wah, saya belum nonton yang ini, Pak. 😀 Terima kasih sudah mengulasnya. Bikin saya tertarik untuk mengumpulkan film-film jazz lagi.
Btw, di antara tiga diva jazz Ella Fitzgerald, Sarah Vaughan, dan Billie Holiday, menurut saya Billie yang punya suara paling magis. Ada nuansa kesedihan, ratapan, dalam setiap tembang yang dinyanyikan olehnya. Ella Fitzgerald bikin kepala goyang-goyang, sementara Sarah Vaughan terasa paling glamor di antara ketiganya.
Tentang Billie Holiday, nuansa kesedihan dalam vokalnya yang alami itu sepertinya ekses dari latar belakang kehidupnannya yang sarat dengan pendertitaan.
Sarah Vaughan saya tidak banyak koleksi, kalau Ella beberapa albumnya saya simpan secara digital dan di youtube ada video penampilannya di Montreux tahun 1977, dengan pengiringnya yang trio keren banget…
Salam,
Mungkin itu yang bikin musik2nya Billie Holiday terdengar berat di telinga ya Pak? Kalau Ella saya nyaman-nyaman saja memutarnya kapan pun, apalagi mutar lagu-lagu dari songbooknya Ellington. Billie Holiday tergantung mood hehehe… Sarah Vaughan mungkin saya belum ngeklik aja 😀
Ah Billie…apalagi pas denger Lady Sings the Blues…terasa sesak di dada…
Salam,
Pas denger Strange Fruit atau Gloomy Sunday jadi bergidik sendiri… hehehe