Bersama Mocca: Stay Home, Stay Happy

Entah sudah berapa lama saya tidak menyaksikan langsung penampilan Mocca di panggung. Entah kapan lagi saya bisa kembali menyimak penampilannya mengingat kondisi saat ini di tengah pandemi corona dan adanya keharusan untuk tetap di rumah saja.

Barangkali wajar bila kondisi ini menimbulkan kerinduan, baik dari sisi Mocca sendiri maupun dari fans, atau yang Mocca sebut sebagai Swinging Friends.

Sebelum saya bercerita tentang konser daring Mocca: Stay Home Stay Happy, ada baiknya sedikit saya perkenalkan Mocca. Barangkali saja diantara sahabat pembaca blog ini ada yang belum mengenal Mocca.

***

Tentang Mocca

Mocca terdiri dari Arina Ephipania (vokal, flute), Riko Prayitno (gitar), Toma Pratama (bass) dan Indra Massad (drums). Mereka merilis album pertamanya bertajuk My Diary pada tahun 2002.

Yang menarik dari album My Diary, selain lirik lagu-lagunya yang ditulis dalam bahasa Inggris, adalah ramuan musiknya yang kebanyakan disampaikan dalam irama swing dengan pada beberapa lagu ada juga sentuhan ballad. Lagu “Secret Admirer” dan “Me and My Boyfriend” cukup  memberikan gambaran konsep musik yang Mocca sajikan.

Kehadiran Mocca di belantika musik Indonesia bagaikan memberikan angin segar terutama dengan racikan musiknya yang khas dan mempunyai warna tersendiri, dan kemudian ternyata merebut hati penyuka musik kalangan kawula muda. Hal ini saya buktikan saat menyimak langsung penampilan Mocca di Coopfest 2014 dan Kampoeng Jazz 2015.

Album Mocca selanjutnya tetap dengan lagu ditulis dalam bahasa Inggris, seperti pada album Friends (2005), Colour (2007) dan Home (2015). Perubahan besar terjadi pada album kelima, bertajuk Lima (2019), dengan keseluruhan lirik lagu ditulis dalam bahasa Indonesia.

Khusus album Lima, saya telah menuliskan kesan-kesan saya yang mendalam akan album ini. Bila berkenan sila simak tulisan saya berjudul Lima: Album Baru Mocca yang Artistik, Ekspresif dan Tetap Impresif.

Dari keseluruhan album Mocca, hanya album My Diary, Firends dan Lima yang saya miliki dalam bentuk fisik.

Mocca
Koleksi album Mocca

Stay Home, Stay Happy

Siapa yang tak rindu berjumpa dalam kondisi yang mengharuskan kita untuk tetap di rumah saja?

Konser langsung di area terbuka tak mungkin diselenggarakan saat-saat ini. Konser daring melalui saluran Youtube merupakan jalan keluarnya dan menawarkan kesempatan untuk mengobati kerinduan manggung dan bertemu fans (bagi Mocca) dan kerinduan menyimak langsung penampilan Mocca (bagi fans).

Dan, pada Jumat, 17 April 2020, jam 19.00, Mocca membuka konser daringnya yang diberi judul Stay Home, Stay Happy – Volume 01.

Konser Volume 01 ini hanya menampilkan 3 lagu saja. Dibuka dengan lagu “On the Night Like This” yang sangat manis dibawakan Arina dengan hanya diiringi petikan gitar Riko.

On the Night Like This, Mocca: Stay Home Stay Happy
“On the Night Like This”, Mocca: Stay Home Stay Happy

Dilanjutkan dengan lagu kedua, “Semoga”, single terbaru Mocca. Lirik lagu ini pada intinya berisi doa dan harapan semoga kita semua dapat melalui kondisi pandemi saat ini dengan baik-baik saja. Lagu kedua ini diiringi personel lengkap Mocca, ditambah Yonathan Godjali pada keyboard.

Konser ditutup dengan lagu “Happy”, lagu bernapaskan kegembiraan, dengan tak lupa menampilkan kepiawaian Arina bermain flute.

Happy, Mocca: Stay Home Stay Happy
“Happy”, Mocca: Stay Home Stay Happy

Konser daring Stay Home, Stay Happy tetap mengesankan walau berlangsung tak lebih dari 10 menit. Bila ingin menyimak konser ini, sila klik video rekamannya dibawah ini,

***

Walau hanya konser singkat, sementara dicukupkan saja sebagai pengobat rindu menyimak langsung penampilan Mocca. Semoga saja pada konser volume berikutnya lagu yang disajikan akan ditambah, sesuai dengan yang Mocca janjikan.

Pesan Mocca lewat konser Stay Home, Stay Happy ini sederhana tapi tepat sasaran sesuai kondisi saat ini: Tetap di rumah, tetap bahagia dan tetap sehat.

Salut!

Sukabumi, 18 Apr. 2020

36 respons untuk ‘Bersama Mocca: Stay Home, Stay Happy

Add yours

  1. kereeen kang, corona gak mematikan kreatifitas orang-orang yang kreatif malah sebaliknya 👍🏻 untung banget ada internet jadi tetap bisa terhubung 🙏🏻

    1. Betul Mbak, selalu ada celah untuk berekspresi bagi orang-orang kreatif walau disaat pandemi begini.

      Internet memang memudahkan untuk tetap saling terhubung ya Mbak. Semoga saja banyak kebaikan yang dapat kita peroleh daripadanya.

      Salam.

  2. Wah lagu-lagu Mocca ini pernah jadi soundtrack kisah cinta monyet saya, mas 😂 apalagi yang me and my boyfriend, dan on the night like this hahaha. Dulu betul-betul jadi lagu yang selalu saya putar berulang 😀

    By the way, Mocca lumayan terkenal di Korea era 2009-an ke atas, banyak penggemarnya juga sampai lagunya sering dipakai di-acara TV 😀 memang bagus-bagus sih lagunya Mocca. Jadi flashback deh setelah dibahas sama mas Asa 😆 *brb mau dengar lagu Mocca lagi di Youtube*

    1. Soundtrack kisah cinta monyetnya, Mbak? Wah menarik juga nih. Tulis dong Mbak kenangan masa itu di blognya, bersama lagu Me and My Boyfriend dan On the Night Like This-nya. Bakal menarik untuk disimak nih.

      Iya saya baca-baca juga kalau Mocca populer di Korea. Mungkin karena itu mereka menulis lirik lagu-lagunya dalam bahasa Inggris.

      Sila flashback dengan lagu-lagu Mocca, Mbak.

      Salam

      1. Waduuh kalau saya tulis cerita soal cinta monyet, nanti si cinta yang sekarang bisa ngambek mas Asa 😂 soalnya dia selalu baca tulisan saya dari post pertama sampai post terakhir. Mana kadang suka komentar walau nggak saya publish. Ehehehehe 😀

        Ditunggu flashback musik jadul lainnya ya, mas 😆

        1. Wah bahaya Mbak…
          Barangkali Mbak sempat nonton konsernya Mocca di Korea dan sempat difoto juga?
          Boleh Mbak di share di blognya.

          Btw, tentang musik jadul lainnya nanti akan saya tuliskan vokalis jazz dari era 70-an.

          Salam,

    2. Wah, ternyata beneran ya, Mbak Eno? Saya sempat dengar juga dulu bahwa Mocca sempat populer di Korea. Kirain cuma media saja yang melebih-lebihkan. Ternyata beneran. 🙂

      1. Betul mas, Mocca pernah sangat populer di Korea. Lagu-lagu Mocca memang cocok sama seleranya orang Korea. Alhasil lagunya suka dijadikan background acara variety show khususnya variety show yang related to jatuh cinta 😀 terus setiap konser juga banyak penonton lokalnya ~

        1. Seneng dengernya Mocca pernah sangat populer di Korea, Mbak.

          Sekarang kebalikannya ya, K-Pop populer banget dikalangan anak muda disini.

          Salam,

  3. Welcome back, Mocca 🙂

    Sebelum membaca artikel ini, aku ngertinya group Mocca benar-benar vakum total loh.
    Seingatku, kemunculannya dulu cuma sesaat.

    1. Mungkin karena Mocca lama rilis albumnya jadi Mas menganggapnay vakum total ya.

      Memang dari album ke-4 sampai album ke-5 terentang jarak 4 tahun. Bikin kangen buat fans nya menanti kehadiran album barunya. Keadaan ini bisa jadi menganggap bahwa Mocca sudah vakum.

      Salam,

  4. Konsernya saya tonton sampai habis, Pak Asa. Meski cuma 3 lagu, vibe-nya cukup untuk bikin hari-hari di rumah aja lebih ceria. 🙂

    Mocca kayaknya punya peran lumayan buat perkembangan selera musik saya, Pak. Pertama kali dengar waktu SMP, waktu album My Diary baru dirilis. Saya pinjam kasetnya dari seorang teman dan baru saya kembalikan beberapa bulan kemudian. Mungkin kalau nggak dengar Mocca saya nggak bakal dengar jazz…. 😀

    Sampai kuliah tingkat 3 atau 4 masih sering dengerin Mocca. Jadinya pas noton konser ini saya teringat suasana kamar kos dulu, posisi komputer desktop, tempat tidur, lemari, pakaian kotor yang menumpuk, suasana malam pas hujan. 😀

    Terima kasih sudah berbagi postingan ini, Pak Asa. Sehat-sehat di Sukabumi. 🙂

    1. Nah, Mas suka Mocca saat masih di SMP, saat itu saya sudah berkeluarga. Jadi musik Mocca menjangkau banyak generasi ya. Luar biasa juga.

      Jadi terbayang kembali saat zaman kuliah ya Mas. Sudut-sudut kamar kos jadi kembali terbayang nih. Btw, zaman dulu saya kuliah, kepemilikan komputer masih sangat jarang. Saya biasa pakai komputer di kampus. Masih zaman bawa-bawa disket yang 5 1/4 inch…

      Sehat selalu Mas dan keluarga di Yogja ya.

      Salam,

  5. Di rumah aja bukan berarti kreativitas berkurang ya, Kang.
    Para musisi berlomba menyapa fans lewat konser melalui akun YouTube mereka, fans terhibur, pesan agar tetap di rumah saja dengan bahagia dan sehat juga sampai.
    Menonton sekaligus mengenang nostalgia. Keren.
    Grup Mocca ini dulu lebih dikenal di luar negeri dulunya. Setelah membaca komen di sini, baru ingat ternyata di Korea.

    1. Betul Mbak, banyak musisi yang menggelar konser on line begini saat-saat ini. Mocca ini salah satunya. Bagus juga ya jadi tetap ada saling berhubungan antara musisi dengan fans-nya.

      Iya Mocca lebih terkenal di mancanegara, khususnya di Korea. Sangat membanggakan ya Mbak. Saat ini kita malah diserbu oleh musik-musik dari Korea.

      Salam,

    1. Saat itu yang hits lagu-lagu apa, Teh? Masih ingat gak?
      Kalau sampai periode 2008, berarti Mocca baru rilis sampai album Colour. Pastinya yang populer lagu-lagu dari ketiga album tersebut.

      Enak dan menenangkan, iya Teh kurang lebih begitu juga saat saya simak lagu-lagu Mocca.

      Salam,

  6. Full of memory sm mocca ini, mas. Jaman2 lagu pas kuliah, secret admirer, sm oh no i think i’m in love with you.. (nyanyi) dan lagu lainnya. Saya punya kaset, yg tengah mas . Kado dari gebetan 😂

    1. Jadi kembali mengenang masa-masa kuliah ya Mbak?
      Kaset “Friends”nya memorable banget dong Mbak. Masih ada gak ya kasetnya?

      Selamat mengenang masa-masa kuliah, selamat mengenang gebetan juga… 🙂

      Salam,

  7. Biarpun ada Corona, tapi para seniman tetap berbagi ya pak, termasuk band Mocca ini.

    Berarti Mocca itu kebanyakan rilis lagu dalam bahasa Inggris ya pak, baru pada pada album Lima semuanya pakai bahasa Indonesia.

    Tetap semangat,stay home stay happy.😊

    1. Iya Mas ini beberapa musisi banyak yang menggelar konser on line, termasuk Mocca ini. Bikin seneng banget fans-nya.

      Benar Mas, album-album sebelumnya selalu dengan lagu berlirik bahasa Inggris, baru di album Lima mereka sepenuhnya menulis lagu dalam bahasa Indonesia.

      Sehat selalu Mas dan keluarga ya.

      Salam,

  8. Salam kenal Pak,
    Baru pertama kali saya sowan ke sini

    Lalu disuguhkan dengan profiling bapak yang pecinta jazz, genre musik yang disukai kalangan tertentu yang sebagian besar memang orangnya keren2 hehe

    Saya juga sebenarnya suka banget sama Mocca, terlebih karena masa kecil saya saat di bangku SMP sekitar tahun 2002- 2004 an ditemani oleh lagu2 Arina Cees yang juga adik novelis kesayangan saya yaitu mb dee lestari
    Saya suka karena suara khas Arina yang kayak angel gitu Pak, suara yang cuma dimiliki olehnya yang juga piawai memainkan flute, bener2 serasa saya dibawa berkelana ke negeri dongeng kalau mendengar lagu-lagunya yang cgic banget.

    Eh kok Tetiba, saya pengen maratonan lagi deh lagu2 mereka, hihi, segera nostalgia ah di youtube ^_^

    1. Saya sebenarnya semacam “kecelakaan” suka jazz, thn 70an hingga 90an zaman saya remaja jazz sangat populer. Itulah mungkin yang bikin saya suka jazz hingga saat ini, Mbak.

      Mbak suka Mocca juga ya? Lagu2 Mocca itu sederhana, gak rumit dan mengalir nyaman di telinga.

      Selamat bernostalgia bersama Mocca.

      Salam kenal juga Mbak, terima kasih sudah berkenan berkunjung ke blog saya ini.

      Salam,

  9. Mocca ini salah satu band lokal favorit saya, Pak. Dulu jadi langganan playlist buat nemenin ngetik. Duh, kok saya nggak tahu ada event ini. Musiknya asyik, melenakan tapi sekaligus riang. Tiupan flute-nya Mbak Arina bener-bener bikin beda.

    1. Asik juga mutar lagu-lagu Mocca sambil ngetik ya Mas. Ide-ide bahan tulisan barangkali mengalir lancar, selancar lagu-lagu yang Mocca lantunkan.
      Memang hebat improvisasi tiupan flute-nya Mbak Arina ini, memberi warna tersendiri pada lagu-lagu Mocca,

      Salam,

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑