5 Festival Jazz Gratis yang Layak Dihadiri

Bagi penggemar musik, khususnya musik jazz, banyak festival jazz digelar di tanah air yang bisa dihadiri. Festival-festival jazz ini ada yang berbayar dengan tiket masuk yang kisaran harganya beragam, ada juga yang gratis.

Hal yang patut dicatat, terutama bagi mereka yang skeptis dengan kata “gratis”, yaitu walaupun festival jazz tersebut gratis namun deretan artis-artis jazz yang tampil tetap berkelas dengan kehadiran artis-artis jazz papan atas tanah air bahkan artis-artis jazz dari luar negeri.

Kelebihan lain dari festival jazz gratis yaitu tampilnya band-band dari komunitas-komunitas jazz dari berbagai daerah dan band-band jazz baru yang belum atau bahkan tidak dikenal secara luas. Hal ini setidaknya memberi gambaran perkembangan jazz pada kalangan generasi muda di berbagai daerah.

Bila berminat menghadiri festival jazz gratis, ini rekomendasi 5 festival jazz gratis yang layak dihadiri.

***

1. Ngayogjazz

Ngayogjazz rutin digelar setiap tahun pada bulan November di Yogyakarta dengan lokasi penyelenggaraan yang selalu berpindah dari satu desa wisata ke desa wisata lainnya. Untuk tahun ini Ngayojazz dilaksanakan pada Sabtu, 17 November 2018 bertempat di desa wisata Gilangharjo, Pandak, Bantul.

Tak ayal lagi Ngayogjazz merupakan festival jazz gratis terbesar di tanah air. Bayangkan saja, pada Ngayogjazz 2018 ini ada 7 panggung yang disiapkan dengan 6 panggung untuk menampilkan artis-artis jazz dan 1 panggung yang dikhususkan bagi pergelaran seni budaya garapan penggiat seni masyarakat setempat.

Sedikit saran, karena setiap panggung menggelar penampilan pada saat yang bersamaan, alangkah baiknya bila jauh-jauh hari disusun semacam jadwal pribadi terlebih dahulu mengacu pada run down setiap panggung. Jadwal pribadi sebaiknya disusun berdasarkan waktu penampilan, artis jazz yang diminati untuk disimak penampilannya dan nama panggungnya. Jadwal pribadi ini sangat ampuh menghadapi kebingungan saat kita sudah berada di area festival.

Pergelaran pada setiap panggung dimulai dari jam 13.00 wib sampai dengan jam 22.30 wib. Pergelaran penutup, dengan menampilkan bintang utama, dipusatkan pada satu panggung.

Pada Ngayogjazz 2018 pergelaran penutup berlangsung di Panggung Jagabaya, dari sekitar jam 22.30 wib sampai dengan jam 23.30 wib, menampilkan maestro jazz Idang Rasjidi bersama grupnya Idang Rasjidi and His Next Generation dengan bintang tamu vokalis jazz Margie Segers dan Tompi.

Selain yang disebutkan diatas, beberapa artis jazz ternama tanah air tampil di Ngayogjazz 2018 diantaranya Syaharani and Queenfireworks, Nita Aartsen dan Tohpati Bertiga. Dari luar negeri tampil Kika Sprangers Quartet (dari Belanda) dan Rodrigo Parejo Quartet (dari Spanyol). Beberapa grup jazz yang berasal dari berbagai komunitas jazz, sebut saja komunitas jazz dari Yogyakarta, Semarang, Trenggalek dan Lampung, turut memeriahkan.

Syaharani & Queenfireworks – Pergelaran penutup Ngayogjazz 2014 | Dok. pribadi

Dilihat dari beberapa kali Ngayogjazz yang selalu digelar di desa wisata, sepertinya salah satu konsep Ngayogjazz itu ingin membalik pandangan yang berkembang pada sebagian masyarakat bahwa jazz itu ekslusif, jazz hanya untuk kalangan menengah ke atas.

Kalau melihat historis kelahirannya, jazz justru adalah musik rakyat. Upaya Ngayogjazz dalam menempatkan jazz sebagai musik rakyat diwujudkan dalam bentuk festival jazz yang dipadukan dengan harmonis bersama pesta rakyat yang erat kaitannya dengan kearifan lokal.

Saya baru sempat sekali menghadiri Ngayogjazz yaitu Ngayogjazz 2014 yang dilangsungkan di desa wisata Brayut.

Ini sudut-sudut desa wisata Brayut yang rapi, resik dan ngangenin pada Sabtu pagi, 22 November 2014, sebelum siangnya mulai ramai dibanjiri pengunjung Ngayogjazz 2014. Klik foto untuk memperbesar tampilan.

2. Loenpia Jazz

Loenpia Jazz adalah festival jazz yang digelar di kota Semarang. Festival jazz ini adalah wujud upaya kreatif anak-anak muda Semarang yang tergabung dalam komunitas yang bernama Komunitas Jazz Ngisoringin.

Sejak tahun 2012, Loenpia Jazz rutin digelar setiap tahun pada bulan Mei. Di tahun 2018 pergelarannya dilaksanakan pada Sabtu, 12 Mei 2018 berlokasi di Hutan Wisata Tinjomulyo, Banyumanik. Pemilihan lokasi pegelaran selalu mempertimbangkan aspek keterkaitan historis lokasi tersebut dengan kota Semarang.

Sejumlah artis-artis jazz ternama tanah air tampil di Loenpia Jazz 2018, diantaranya Shadow Puppet feat. Harvey Malaihollo, Dua Empat feat. Asteriska dan Nonaria. Selain itu tampil bintang tamu dari Belanda yaitu Rebecca and De Tuan’s dan dimeriahkan juga oleh beberapa grup jazz dari berbagai komunitas jazz diantaranya dari Magelang, Purwokerto dan Tegal.

Aljabar – Loenpia Jazz 2015 | Dok. pribadi

Pergelaran Loenpia Jazz biasa dimulai dari sekitar jam 13.00 wib sampai menjelang tengah malam. Untuk menampilkan artis-artis jazz pada Loenpia Jazz 2018 ini telah dipersiapkan 3 panggung.

Dengan melihat jumlah artis jazz yang tampil dan jumlah panggung yang dipersiapkan, tak salah bila Loenpia Jazz menempati urutan ke-2 festival jazz gratis terbesar di tanah air setelah Ngayogjazz.

Tahun 2015 saya sempat menghadiri Loenpia Jazz 2015 yang dilangsungkan di Puri Maerakaca. Saat itu panggung yang didirikan lebih banyak dibanding Loenpia Jazz 2018, yaitu 4 panggung utama dan 1 panggung kecil tambahan.

3. Solo City Jazz

Solo City Jazz rutin digelar setiap tahun pada bulan September di kota Solo. Untuk tahun 2018 ini pergelarannya dilangsungkan pada tanggal 29 dan 30 September 2018 dengan lokasi dan jam pelaksanaan yang berbeda.

Pergelaran hari pertama pada hari Sabtu, 29 September 2018 berlangsung di Pasar Gede Solo dari jam 19.00 wib sampai dengan jam 23.00 wib. Sedangkan pergelaran hari kedua pada tanggal 30 September 2018 di Kereta Jaladara, berlangsung di area CFD di perempatan Ngarsopuro dari jam 06.00 wib sampai dengan jam 09.00 wib.

Artis jazz ternama yang turut memeriahkan Solo City Jazz 2018 diantaranya vokalis jazz senior Ermy Kullit dan Margie Segers dan juga gitaris Jubing Kristianto.

Margie Segers – Locafore Jazz Festival 2016 | Dok. pribadi

4. Jazz Day Jakarta

Jazz Day Jakarta adalah festival jazz tahunan yang digelar pertama kali pada tahun 2017 di Jakarta. Pergelaran ini dalam rangka merayakan International Jazz Day, sesuai dengan program UNESCO yang sejak tahun 2012 telah menetapkan tanggal 30 April sebagai International Jazz Day.

Jazz Day Jakarta yang dikelola oleh iCanStudioLive kembali digelar pada 29 April 2018 dan dilangsungkan di halaman Balaikota DKI Jakarta. Pergelaran kali ini berbeda dengan pergelaran sebelumnya karena selain jazz ditampilkan juga seni budaya Betawi yang khusus menempati 1 panggung, sedangkan 2 panggung lainnya dipersiapkan untuk penampilan artis-artis jazz. Penampilan dilakukan dengan cara bergiliran antar panggung.

Ricad Hutapea (sax) – Jazz Day Jakarta 2017 | Dok. pribadi

Yang khas di Jazz Day Jakarta yaitu penampilnya yang didominasi artis-artis jazz muda, baik yang namanya sudah dikenal luas maupun yang belum.

Beberapa artis jazz muda yang pernah memeriahkan Jazz Day Jakarta antara lain Barry Likumahuwa, Dua Empat, Ricad Hutapea dan David Manuhutu.

Saya hadir pada kedua festival jazz ini, tahun 2017 dan 2018, dan disana saya menemukan anak-anak muda yang demikian fasih bermain dan menyuguhkan jazz yang keren.

5. Ramadhan Jazz Festival

Seusai dengan namanya festival jazz ini digelar setiap tahun pada bulan Ramadan. Pergelaran yang dikelola oleh Remaja Islam Masjid Cut Meutia (RICMA) dan wartajazz ini dilangsungkan selama 2 malam berturut-turut diatas 1 panggung yang didirikan di halaman masjid Cut Meutia.

Maliq & D’Essentials – Ramadhan Jazz Festival 2015 | Dok. pribadi

Pergelaran dimulai setelah usai salat Tarawih, atau sekitar jam 20.30 wib, sampai menjelang tengah malam.  Untuk tahun 2018 telah dilaksanakan pada tanggal 25 dan 26 Mei 2018 lalu yang dimeriahkan antara lain oleh Dwiki Dharmawan, Glenn Fredly, Andien dan Nonaria.

Telah 2 kali saya menghadiri Ramadhan Jazz Festival 2015 dan 2016. Usai pergelaran saya luangkan waktu di masjid Cut Meutia dan baru beranjak pulang setelah Subuh.

***

Disamping kelima festival jazz diatas, ada festival jazz gratis lain yang unik yaitu Freedoms Jazz Festival.

Keunikan Freedoms Jazz Festival yaitu pergelarannya yang dilangsungkan setiap malam (mulai jam 19.00 – 21.00 wib), selama 17 malam (mulai tanggal 1 hingga 17), pada setiap bulan Agustus dengan mengambil lokasi di studio iCanStudioLive, Jakarta.

Freedoms Jazz Festival rutin digelar setiap tahun, juga pada tahun 2018.

Ada juga beberapa festival jazz gratis yang sempat saya hadiri namun sangat disayangkan tidak ada kelanjutannya. Seperti di Jakarta ada festival jazz bernama Enjoy Jakarta Jazz Festival dan Jazz Kota Tua yang keduanya pernah digelar pada tahun 2015. Di Bandung, tepatnya di Kota Baru Parahyangan, pernah digelar Locafore Jazz Festival 2014 dan terakhir digelar tahun 2016.

Sore menyimak jazz – Locafore Jazz Festival 2016 | Dok. pribadi

Harapan saya sebagai pencinta musik jazz, semoga di tahun 2019 festival-festival jazz gratis tetap akan digelar dan siapa tahu ada festival jazz gratis baru yang akan muncul.

Semoga…

Sukabumi, 13 Desember 2018

Catatan :

  • Dengan gaya bahasa sedikit berbeda dan lebih ringkas, artikel ini dimuat di idn times, disini.
Iklan

13 respons untuk ‘5 Festival Jazz Gratis yang Layak Dihadiri

Add yours

  1. Luar biasa, Kang. Benar-benar penggemar jazz sejati. Saya belum bisa menikmati musik ini, belum terbiasa mungkin ya. Jadi referensi mudah nih buat penggemar jazz yang bermodal cekak. Asyiik!

    1. Aih betul juga nih Mas, “buat penggemar jazz yang bermodal cekak”.
      Saya merasakan hal itu, jadi dana yang terbatas bisa dialokasikan ke biaya akomodasi.

      Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya Mas.

      Salam,

    1. Itulah yang saya salut dengan RICMA yang rutin menggelar Ramadhan Jazz sambil mereka mengumpulkan donasi untuk mereka salurkan kepada fihak-fihak yang memerlukan.

      Terima kasih kunjungan dan komentarnya Mas.

      Salam,

    1. Saya sudah kangen untuk hadir kembali di Ngayogjazz. Moga tahun ini kesampaian hadir disana. Kalau jadi, nanti saya kirim kabar dan moga kita bertemu dan berbincang dg rileks dan santai.

      Salam dari Sukabumi, Mas.

        1. Sayang sekali Mas saya tidak bisa hadir juga di Ngayogjazz tahun ini.
          Saya nantikan saja tulisan Mas di blog tentang Ngayogjazz 2019.

          Salam persahabatan dari saya di Sukabumi.

            1. Betul, Mas.
              Diatas segala-galanya saya berharap semoga Ngayogjazz tetap kontinue di gelar setiap tahun walaupun sang maestro penggagasnya telah tiada.
              Semoga.

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: