5 Film Biopik Musisi dan Penyanyi Jazz Pilihan (part #3) – “Monica Z”

Pada bagian ke-3 dari 5 bagian tulisan ini diulas film berjudul Monica Z, mengisahkan perjuangan seorang single-mother berkebangsaan Swedia dalam menggapai obsesinya menjadi penyanyi jazz dunia.

Selamat menyimak.

***

Monica Z (2013)

Film ini menceritakan perjalanan Monica Z, atau lengkapnya Monica Zetterlund, terlahir dengan nama Eva Monica Nisson (20 September 1937 – 12 Mei 2005), seorang single-mother yang tinggal di kota kecil Hagfors jauh dari Stockholm, ibu kota Swedia. 

Monica (diperankan oleh Edda Magnason) memiliki hasrat dan keinginan yang besar untuk menjadi seorang penyanyi jazz, dan Monica tekun mempelajari seni bernyanyi jazz walaupun hanya melalui mendengarkan jazz dari radio dan rekaman-rekaman penyanyi jazz.

Monica yang telah bekerja sebagai operator telepon, tetap mengejar obsesinya dengan selalu tampil bersama swing bandnya. Karena jarak ke lokasi penampilannya yang jauh, berganti kostum di bus pun ia lakukan.

Pada satu penampilan, seorang pengelola klub jazz Swing 46 di New York mengajaknya untuk tampil pada pembukaan klub jazz tersebut.

Penampilan pertama Monica di New York sangat menyedihkan. Satu persatu penonton yang hadir meninggalkan ruangan saat Monica menyanyikan lagu pertamanya. Penampilan yang gagal padahal band pengiringnya adalah trio yang dipimpin pianis jazz kenamaan saat itu, Tommy Flanagan.

Diantara penonton yang hadir ada penyanyi jazz Ella Fitzgerald. Monica bernyanyi dan meminta penilaian Ella. Kritik Ella cukup pedas, “Kenapa kamu tidak bernyanyi tentang kehidupan kamu sendiri?”.

Kembali ke Swedia, Monica semakin semangat tampil bersama grup band-nya dengan mengadakan tour ke berbagai kota. Namanya kian terkenal dan akhirnya membawa masuk ke dapur rekaman untuk kemudian merilis album pertamanya pada tahun 1958.

Pada tahun 1963, Monica mewakili Swedia dalam kontes tahunan Eurovision Song Contest yang membuahkan kegagalan. Monica hanya mendapat poin nol dan pers menulisnya sebagai hal yang memalukan bagi Swedia.

Obsesi Monica untuk menjadi penyanyi jazz dunia tetap berkobar sampai ia menemukan ide mengisi komposisi-komposisi jazz dengan lirik berbahasa Swedia.

Ide ini muncul ketika Monica membaca buku puisi karya penulis Swedia, Beppe Wolgers. Beppe Wolgers inilah yang kemudian menuliskan lirik-lirik pada komposisi-komposisi jazz yang Monica nyanyikan.

Bill Evans & Monica Zetterlund

Salah satu komposisi jazz yang diberi lirik berbahasa Swedia adalah Waltz for Debby, ciptaan pianis jazz Bill Evans yang dirilis tahun 1962. Komposisi tersebut diganti judulnya menjadi Monica Vals. Monica merekam lagu tersebut dan mengirimkan rekamannya ke Bill Evans.

Ternyata Bill Evans suka dengan Monica Vals dan melalui telepon jarak jauh Bill mengundang Monica untuk bernyanyi bersamanya di Lenox Lounge, New York.

Penampilan Monica bersama Bill Evans Trio di Lenox Lounge selain dihadiri oleh musisi dan penyanyi jazz saat itu seperti Miles Davis dan Ella Fitzgerald, juga disiarkan secara langsung ke Swedia melalui radio.

Penampilan yang sukses tersebut berlanjut ke rekaman Monica bersama Bill Evans Trio. Album rekaman tersebut dirilis pada tahun 1964 berjudul Waltz for Debby dan menempatkan Monica sebagai penyanyi jazz dunia.

Film Monica Z yang dihiasi dengan banyak lagu berirama swing ini menempatkan Edda Magnason sebagai Best Actress pada festival film tahunan Swedia, Guldbagge Award, tahun 2014.

Bagaimana Monica membawakan lagu Monica Vals aka Waltz for Debby bersama Bill Evans Trio?

Simak video dibawah ini.

Monica menggambarkan keberhasilannya merilis album Waltz for Debby bersama Bill Evans sebagai, “the best I’ve done…“.

***

Dilanjutkan ke part #4 dengan film Miles Ahead (2015) yang mengisahkan pemain trompet legendaris Miles Davis pada periode mengasingkan diri dari publik.

Sukabumi, 28 Desember 2018

7 respons untuk ‘5 Film Biopik Musisi dan Penyanyi Jazz Pilihan (part #3) – “Monica Z”

Add yours

  1. Saya selalu kagum sama orang kulit putih yang ikut nimbrung di skena jazz awal, Pak. Mungkin kalau sekarang kayak Eminem menembus dunia hiphop/rap US.

    1. Wah saya baru kepikiran tentang hal ini, Mas.
      Tapi iya juga ya, ada yang bahkan membentuk genre baru dalam jazz, seperti yang dilakukan oleh gitaris Django Reinhardt yang melahirkan apa yg dikenal sebagai gypsy swing.

      Salam,

      1. Kayaknya mereka mesti menggali kreativitas secara maksimal supaya bisa dianggap di skena jazz. Kalau memang soulnya nggak dapet, pasti ilang. Sementara kalau cocok, bakal jadi legenda kayak Django Reinhardt atau Bill Evans.

        1. Dan, Django itu luar biasa, mengingat jari kirinya hanya 2 setelah kasus kebakaran.
          Oh iya ada film tentang Django, film Prancis, rilis 2017. Sudah tonton?

          Salam,

          1. Belum, Pak. Menarik tuh kayaknya, apalagi film Prancis. Mungkin karena banyak film Prancis yang pakai soundtrack gypsy jazz (atau film-film Amerika kayak film-filmnya Woody Allen) Prancis itu buat saya identik sama gypsy jazz… hehehe

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑