Wilujeng wengi akang AsGar ini bukan posting ngeledek pada akang-akang AsGar, alias asli Garut. Sungguh. Malah ini semacam salut kepada perjuangan mereka dalam berdikari mengais rezeki yang halal.
Pernah dipangkas rambut oleh akang-akang laskar AsGar ini? Nah, inilah mereka akang-akang yang berdedikasi untuk bebas mandiri dalam kehidupan ekonomi yang sarat dengan persaingan saat ini.
Betapa saya tidak salut kepada akang-akang AsGar ini. Disaat ribuan bahkan jutaan pemuda yang berebut pekerjaan, walau cuma mengejar posisi sebagai kuli pabrik, akang-akang ini mengasah ketrampilannya dalam hal pangkas-memangkas rambut. Pengakuan mereka sih, karena sudah kepepet dengan kebutuhan ekonomi, lihat-lihat teman atau saudara-saudaranya yang sudah berprofesi sebagai tukang pangkas rambut, ya akhirnya dengan modal keberanian dan sedikit nekad, jadilah akang-akang itu sebagai tukang pangkas rambut juga.
Biasanya dalam satu lokasi pangkas rambut, dua atau tiga akang akan bersatu membentuk grup. Intinya sih mereka bersatu ini untuk mengurangi beban biaya sewa lokasi pangkas rambut itu. Selain tentu saja jadi teman curhat dan ngobrol karena jauh sama anak dan istri yang ditinggal jauh di kampung.
Dari pagi sekitar jam 10-an mereka sudah siap menunggu pelanggan. Sekitar jam 8 malam masih juga sibuk akang-akang ini…
Ingin tahu tarif pangkas rambut disana? Rata-rata untuk pangkas rambut dewasa dipatok Rp 10.000,-. Itu sudah termasuk dipijit sekitar tengkuk, pergelangan tangan dan kepala. Wuih, segernya kalau sudah dipijit seperti begini…
Terus berkarya akang-akang AsGar. Tetap berdikari dan mandiri ya…
Bekasi, 7 November 2012
Posted from WordPress for BlackBerry.
Luar biasa dan menginspirasi ! 😀
Potret kehidupan sederhana. Berjuang, mengais rezeki yg halal dan mandiri. Benar, mereka luar biasa…