Perpisahan Bukan Berarti Berpisah…

Hari Rabu kemarin ada acara yang buat saya harus dihadiri. Acara itu adalah acara Perpisahan Kelas IX di SMPN 1, Cisaat, tempat anak bungsu saya bersekolah.

Undangan Perpisahan Kelas IX
Undangan Perpisahan

Undangan telah diterima beberapa hari lalu. Undangan sederhana namun tetap menarik pesona saya untuk menghadirinya.  Disamping ini acara penting untuk anak bungsu saya, juga rasanya saya rindu untuk berada kembali di lingkungan sekolah. Itung-itung mengenang zaman sekolah dahulu sambil menikmati hidangan kesenian kreatif yang biasanya ditampilkan pada acara semacam itu oleh murid-murid disana, merupakan hal yang benar-benar langka dalam keseharian.

Sekitar jam 8 pagi saya, istri dan si bungsu sampai juga di sekolah tempat si bungsu menuntut ilmu selama ini. Di gerbang masuk nampak sudah bersiap penerima tamu. Menyerahkan undangan, mengisi buku tamu, demikianlah prosedur sederhana yang harus diikuti oleh tamu-tamu yang diundang.

Selama proses antri ini saya sempatkan untuk melihat-lihat kondisi lingkungan sekolah ini. Sudah tertata baik rupanya. Visi sekolah terbaca dengan jelas. Beberapa piala penghargaan disimpan dengan penataan yang rapih dan terpajang dalam susunan yang baik dalam rak kaca. Sangat mengesankan.

***

Tema perpisahan ini ditulis dalam bahasa Sunda yang indah. Temanya berbunyi, “Riung Mungpulung Enggoning Mileuleuyankeun Parasiswa Nu Bade Miang Nyiar Luang Pikahareupeun”. Diterjemahkan secara bebas ke dalam bahasa Indonesia, kurang lebih, berkumpul dalam rangka perpisahan dengan para siswa yang akan berangkat mengejar peluang demi masa depannya. Agak kurang pas memang, tapi demikianlah kira-kira maksud tema yang tertulis dalam bahasa Sunda tersebut. Atau barangkali ada pembaca blog ini yang sudi menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang lebih baik? Dapatlah kiranya dituliskan dalam kolom komentar.

Acara perpisahan dibuka dengan sambutan ketua panitia pelaksana. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an oleh dua orang siswa dan diakhiri dengan penyajian lagu Mars SMP Cisaat yang dibawakan oleh paduan suara sekolah ini.

Acara selanjutnya adalah penampilan satu demi satu kelompok seni diatas panggung. Berbagai kreasi seni yang dibawakan oleh murid-murid kelas VII dan VIII tampil bergiliran. Kreasi-kreasi yang masih sederhana tapi tidak terkesan alakadarnya. Menyaksikan kreasi seni ini selain ada decak kagum dari para undangan yang hadir juga terbersit kesan usaha yang tidak bisa dibilang ringan. Melestarikan budaya dengan berbagai modifikasi yang disesuaiakan dengan lingkungan sekolah bukanah hal yang mudah. Saya pribadi kagum dengan upaya-upaya yang dilakukan para guru disana.

Salah satu kreasi seni yang menarik perhatian saya adalah penampilan Tari Jaipong. Disini ditampilkan tari jaipong yang halus dengan pakaian para penarinya yang baik. Ini yang di paragraph sebelumnya yang saya maksudkan sebagai modifikasi. Seragam berwarna biru sangat pas dalam penampilan Tari Jaipong ini. Penampilan Tari Jaipong yang indah ini dapat diperhatikan  pada foto-foto dibawah ini.

Berbagai kreasi seni ditampilkan. Dengan bermacam variasi yang tidak membosankan membuat para undangan tetap duduk bertahan hingga akhir acara. Sebagian penampilan mereka sempat saya abadikan, sila perhatikan rangkaian foto berikut ini.

Demikian sekilas acara Perpisahan Kelas IX di SMPN 1, Cisaat yang berlangsung pada hari Rabu, 5 Juni 2013.

***

Beberapa Jam Sebelumnya…

Kesibukan telah berlangsung di rumah saya beberapa jam sebelumnya. Si bungsu ditata oleh ibunya mulai dari dioles-oles wajahnya dengan make-up secukupnya sampai dengan didandani dengan pakaian yang khusus telah dipersiapkan sebelumnya berupa kebaya berwarna putih dan kain yang dominan biru. Rasanya seperti ini pulalah kesibukan yang terjadi di rumah tangga lainnya ketika mempersiapkan anaknya yang akan menghadiri acara perpisahan, terkhusus untuk yang anaknya perempuan.

Beginilah gambarannya tahap demi tahap penataan tersebut berlangsung…

***

Seperti judul tulisan ini, perpisahan bukan berarti berpisah. Ia hanyalah suatu kondisi dimana kita tidak lagi berdekatan secara fisik satu dengan yang lainnya. Toh hubungan bisa tetap terjalin. Apalagi disaat ini saat media dan alat komunikasi kian maju. Maka yang hari ini dipisahkan, tetaplah saling berhubungan satu sama lain, bila mungkin, untuk secara bersama-sama bergandeng tangan meraih masa depan yang lebih baik.

Sukabumi, 9 Juni 2013

Iklan

16 respons untuk ‘Perpisahan Bukan Berarti Berpisah…

Add yours

      1. hihihi jiplak banget ya pakde? gak kena hukuman pelanggaran hak cipta karena menjiplak kan? #eh 😀

        semoga sukses di masa mendatang ya untuk anaknya 🙂

  1. Acaranya seru penuh dengan pagelaran seni taradisional Indonesia dalam pengembangan pribadi siswa untuk mengenal dan mencintai seni tradisi budaya bangsa Indonesia.

    Salam wiasata

    1. Ah ya demikianlah. Saya lihat disini budaya sunda masih tetap dipelajari dan dikembangkan dg sedikit modifikasi disana-sini.
      semoga kita masih menggenggam ke-tradisian kita ditengah “serangan” budaya kontemporer dari luar…
      Makasih kunjungannya.
      Salam,

    1. Salamnya nanti saya sampaikan ke si bungsu ya mba…
      Iya sudah lama gak posting, ditunggu sampai kangen ngeblog-nya gak tertahankan. Rupanya saat gak tertahankan itu telah tercapai, kedepan mulai lagi nulis alakadarnya disini.
      Makasih kunjungannya mba.
      Salam,

    1. Ah, demikianlah kalo acara perpisahan kelas. Selalu meriah. Menonton acara perpisahan ini seakan waktu ditarik mundur. Jadi terkenang perpisahan kelas saya sendiri puluhan tahun lalu..
      Salam,

  2. perpisahan bukan berarti berpisah. Ia hanyalah suatu kondisi dimana kita tidak lagi berdekatan secara fisik satu dengan yang lainnya. Toh hubungan bisa tetap terjalin.
    Jadi, tidak ada perpisahan Donk ?

    1. Sebenarnya kalimat tersebut hanya untuk menguatkan hati bagi yg akan berpisah. Berat nian saat perpisahan itu. Demikian yg saya pribadi pernah rasakan…
      Salam,

  3. “Perpisahan bukan berarti berpisah” setuju sama bapak..
    Silaturahim mah harus tetep terjalin ya pak.
    Terima kasih pak, saya banyak belajar dari bapak..

    Regards

    1. Betul banget tali silaturahmi selalu diusahakan agar tak terputus walau jarak telah jauh memisahkan.
      Terima kasih sangat Mas Ryan.
      Salam,

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: