Ada Danau dengan Batu Berukuran Raksasa di Buah Batu

Kadang terlintas dalam pikiran mengenai nama-nama satu tempat. Kenapa tempat ini diberi nama A, kenapa tempat itu diberi nama B. Kadang juga suka berpikir kapan tempat-tempat itu mulai diberi nama, sejak masa kapan. Beberapa tempat mungkin jelas catatan historisnya, namun saya yakin banyak tempat yang tidak – atau belum – jelas asal-usul maupun historisnya kenapa tempat tersebut bernama demikian.

Seperti nama tempat Buah Batu di Bandung. Sudah lama kenal dengan nama tempat ini, tapi belum pernah sekalipun berkunjung kesana dan tetap penasaran dengan kata “batu” yang melekat pada nama tempat itu.

Kepenasaran akan Buah Batu kembali muncul ketika ada undangan dari keluarga di Bandung – sementara keluarga yang diundang tinggal di Sukabumi – mengajak mengadakan pertemuan di “satu tempat” di Buah Batu. Tidak dijelaskan dimana tempatnya, hanya diberi clue agar kendaraan keluar dari pintu tol Buah Batu. “Nanti dari sana di tuntun sampai lokasi”, hanya itu saja pesan yang disampaikan.

Sesuai dengan pesan, ketika keluar dari pintu tol Buah Batu keluarga dari Bandung sudah menanti disana.

Perjalanan menuju lokasi yang awalnya lancar berubah menjadi macet dan terhenti untuk beberapa saat. Rupanya sedang ada perbaikan ruas jalan di satu titik sehingga lalu-lintas diberlakukan sistem buka-tutup. Kondisi yang kurang nyaman, namun apa boleh buat, kita tidak dapat berbuat apa-apa selain menanti kendaraan kembali melaju.

Keluar dari jalan raya utama, kendaraan berbelok ke arah kanan. Memasuki jalan yang menyempit dan melewati jembatan yang saya lihat air sungainya aduhai berwarna hitam pekat. Saya tidak tahu apa nama sungai tersebut, yang teringat hanyalah airnya yang demikian polutif.

Akhirnya ketika sampai di gerbang lokasi yang “dirahasiakan” oleh keluarga di Bandung, barulah tahu kalau lokasi yang dituju itu ternyata sebuah kawasan wisata. Tertulis di dinding gerbangnya, Kawasan Wisata Kampung Batu, Malakasari, Bandung.

Nah, setelah nama Buah Batu sekarang bertemu lagi dengan nama Kampung Batu. Kenapa selalu ada kata “batu” disini?

Dan, betapa tertegunnya saya ketika saya melihat bahwa di area kawasan wisata itu terdapat danau yang cukup luas. Di sisi danau terdapat saung-saung yang berjejer dan rombongan menempati dua saung yang berada di sisi kanan danau. Sementara acara keluarga belum dimulai, saya sempatkan untuk sejenak melihat-lihat kawasan wisata tersebut.

Saya melihat di sisi kiri danau terdapat onggokan batu berukuran raksasa. Benar-benar besar ukuran batu ini. Kita bisa berjalan-jalan diatas bebatuan ini sambil memandang danau. Pemandangan yang cukup indah dan menawan. Ada juga ornamen batu berukuran raksasa yang tinggi dan dialiri air yang terdapat pada sisi danau yang lain.

Danau yang tenang dengan onggokan batu berukuran raksana di pinggirnya

Ornamen batu berukuran raksasa yang dialiri air di pinggir danau

Saya perhatikan disana ada juga perahu yang dapat kita tumpangi untuk menyusuri danau. Dipandang dari jauh sepertinya asik juga naik perahu. Sayang saya tidak sempat menaiki perahu ini.

Sepertinya asik juga berperahu menyusuri danau

Di kawasan wisata ini terdapat arena lainnya yang ditawarkan seperti flying fox, water park juga arena bermain anak. Cukup menarik.

Kembali kepada kata “batu” yang melekat pada nama Buah Batu. Saya yakin kata “batu” itu tidak sembarangan ditempatkan disana. Mungkin saja kata “batu” itu terinspirasi atau menggambarkan kenyataan lingkungan disana yang ternyata terdapat bebatuan dengan ukuran raksasa, seperti  yang terdapat di sisi danau kawasan wisata Kampung Batu ini.

Ah, ini hanya tebakan saya saja. Mungkin tebakan ini tidak tepat.

Sukabumi, 20 September 2017

Galery Foto – klik foto untuk memperbesar tampilan.

Iklan