Taman Kota Cisaat

Taman Kota Cisaat, sebut saja demikian. Saya tidak menemukan istilah yang pas untuk semacam taman-taman yang ada ditengah kota. Dan kalau bertanya lebih jauh, apakah Cisaat ini merupakan kota? Mungkin saja. Kenyataannya Cisaat hanya merupakan Kecamatan yang merupakan bagian dari Kabupaten Sukabumi. Memang letak Cisaat ini tidak jauh dari Sukabumi kota, yang merupakan Kotamadya Sukabumi. Tidak jauh dalam arti wilayah Kecamatan Cisaat ini berbatasan langsung dengan batas Kotamadya Sukabumi.

Saya pernah menuliskan mengenai Taman Kota Sukabumi, disini. Juga pernah menuliskan taman kota yang berada di daerah Karang Tengah, disini. Terasa sedikit konyol juga saya belum pernah menuliskan Taman Kota Cisaat, yang notabene saya tinggal di Kecamatan Cisaat, Dan jarak taman ini yang sangat, sangat tidak jauh dari rumah saya. Hah, kemana saja saya selama ini?

Baiklah, dalam kesempatan ini, saya akan posting mengenai Taman Kota Cisaat – atau lebih dikenal dengan sebutan Alun-Alun Cisaat bagi masyarakat sekitar – yang saya kunjungi minggu lalu, tepatnya hari Selasa, 12 November 2013, saat saya sedang cuti kerja.

***

Memandang Taman Kota Cisaat dari jalan raya Sukabumi – Jakarta membuat saya agak kecewa. Bagaimana tidak, pusat taman berbentuk patung ikan, yang merupakan icon taman kota ini, tertutup oleh beberapa baliho yang terpasang disana. Belum lagi keadaan yang terkesan semrawut di luar pagar taman, yang merupakan trotoar pinggir jalan. Saat saya berkunjung masih pagi. Mungkin kalau siang atau sore hari keadaan ini bertambah semrawut. Sangat disayangkan sekali.

Dari jalan raya, Taman Kota Cisaati ini tidak jelas terlihat.
Dari jalan raya, Taman Kota Cisaati ini tidak jelas terlihat.

Lain cerita bila kita memandang taman ini dari jalan di samping, jalan yang merupakan akses ke Islamic Centre dan Masjid Cisaat. Dari kejauhan kita dapat memandang taman ini yang tersembunyi dibalik pepohonan yang rindang. Sangat menjajikan kenyamanan bagi yang akan beristirahat sejenak disana.

Taman Kota Cisaat dipandang dari samping.
Taman Kota Cisaat dipandang dari samping.

Memasuki taman ini melalui jalan yang tidak terlalu lebar, tapi tidak bisa juga dibilang sempit. Jalan yang berlantai conblock ini terlihat begitu rapi. Dikiri kanan jalan dibangun tembok yang dapat berfungsi sebagai teras tempat duduk. Diluar itu, rumput-rumput terlihat hijau. Beberapa pohon tumbuh di area taman ini. Ini yang menbuat taman ini terasa demikian adem dan nyaman.

Jalan kecil yang rapi menuju tengah taman.
Jalan kecil yang rapi menuju tengah taman.

Pusat taman ini berbentuk lingkaran. Ditengah lingkaran ini terdapat kolam berpagar, yang berbentuk lingkaran juga. Ditengah kolam ini terdapat beberapa tiang yang menjulang keatas, Diatas tiang-tiang terdapat patung berbentuk ikan. Ada dua patung ikan disana. Ikan yang berwarna putih dengan coraknya yang berwarna merah.

Patung ikan ditengah taman.
Patung ikan ditengah taman.

Saya mencoba mendalami apa filosofi dibalik patung ikan ini. Kesimpulan sederhana saya patung ikan ini bermakna tentang mata pencaharian kebanyakan penduduk Cisaat yang banyak menggantungkan hidupnya pada usaha perikanan. Sedikit saya tahu kalau di daerah sekitar Cibaraja, yang merupakan bagian dari Kecamatan Cisaat, terdapat banyak kolam-kolam ikan disana yang merupakan usaha penduduk setempat.  Namun, bisa jadi pemaknaan saya itu tidak tepat.

Patung ikan dipandang dari sudut lain
Patung ikan dipandang dari sudut lain

Di taman ini, pagi ini, saya menyaksikan bapak dan anaknya sedang duduk-duduk dan bermain di sisi taman. Sambil memeluk anaknya, yang sekali-sekali berlarian kesana-kemari, ia asik memperhatikan patung ikan…

Bapak dan anaknya bermain di taman.
Bapak dan anaknya bermain di taman.

Juga saya menyaksikan dua orang bapak sedang duduk di atas teras jalan taman. Mereka nampak serius ngobrol. Entah apa yang mereka bicarakan…

Dua bapak sedang asik berbincang.
Dua bapak sedang asik berbincang.

Saya menyaksikan juga teteh yang bergegas menyusuri jalan taman. Jalan taman yang jadi jalan pintas menuju jalan raya. Mungkin teteh ini sedang mengejar waktu karena sudah agak kesiangan…

Berjalan bergegas melewati taman.
Berjalan bergegas melewati taman.

Bahkan, saya menyaksikan seekor kucing dengan suka cita sedang memandikan badannya sambil berjemur…

Numpang mandi di taman ah...
Numpang mandi di taman ah…

***

Saya pikir taman yang berada di Cisaat ini cukup layak. Penataannya yang rapi, rumput-rumput hijau yang terawat, pepohonan yang berdaun rindang dengan daun-daunnya yang  tidak berantakan, cukup menandakan perawatan yang serius selalu dilakukan. Teras-teras yang tersedia yang dapat berfungsi sebagai tempat duduk, cukup menjanjikan untuk menjadikan taman ini tempat istirahat sejenak.

Tetap selalu ada kekurangan, walau sedikit namun terasa mengganjal. Taman ini tidak terlihat jelas dari jalan raya Sukabumi – Cisaat. Kemungkinan besar taman ini akan kurang dikenali oleh mereka yang melewati jalan raya ini. Mungkin perlu dipasang plang yang menandakan ini Taman Kota Cisaat, seperti yang saya lihat di bagian depan taman kota Karang Tengah. Juga baliho yang berada di bagian depan taman rasanya mengganggu keindahan taman ini secara keseluruhan.

Demikianlah sekelumit mengenai Taman Kota Cisaat.

Bekasi, 17 November 2013

Iklan

47 respons untuk ‘Taman Kota Cisaat

Add yours

    1. Oh, dulu sering main ke Cisaat juga Kang?
      Hayu Kang, kalau kapan2 ke Cisaat lagi, mampir ya kerumah saya. Gak jauh dari taman ini. Saya di Rambay. Mungkin Akang kenal juga dgn daerah Rambay…

      Salam,

  1. Sekilas memang tidak terlalu banyak pohon, memang bentuknya lebih cocok disebut taman kota, bukan kebun kota kali ya dhe. n_n
    Walaupun begitu, saya tetap menjadikan taman kota sebagai tempat hunian kedua yang menyenangkan. ..ketika lagi suntuk, maupun pas lagi mood pengen menulis

    1. Ah iya Mas Heru, lebih pas disebut sbg taman kota ya dibanding kebun kota…hehehe
      Saya biasa duduk2 di taman seperti ini kalau minggu pagi. Biasa sih sambil memperhatikan keramaian di minggu pagi, sambil bercuit juga di twitter. Itu semacam hoby saya lainnya selain membaca buku…

      Salam,

  2. padahal punya potensi lho kang tapi keliatannya sepi bgt jarang orang yg ke taman itu ya ?

    1. Betul Kang, sepi. Mungkin karena pas saya foto itu hari kerja. Minggu pagi suasana disini ramai juga. Kapan2 saya foto deh suasana disana di minggu pagi…

      Salam,

    1. Hehehe…hapunten pisan Kang Dedi. Teu kedah di foto ah bumi Kang Dedi mah, engkin abdi bade silaturahmi wae. Urang pacaket bumi, tapi mung silih “toel” wae di dunia maya…

      Salam,

    1. Sumuhun Kang, bumi abdi di Rambay. Kaleresan abdi oge di sebelah kiri. Di Gang Masjid, teu tebih ti jalann raya sukabumi – jakarta mah. Geuning aya rerencangan di dinya Kang? Iraha atuh Akang bade amengan kadieu deui? Insya Allah urang tepang nya Kang…

      Salam,

      1. Justru eta InsyaAlloh bade ngabolang ka sukabumi sakalian nyobian kareta bogor-sukabumi (sangkuriang). Rencana tgl 1 desember mudah2an. Masih kabagean tiketna. Saurna cenah susah ayeuna mah kedah pesen sebelumna.

        1. Tgl 1 Desember bade ka Sukabumi, Kang? Mangga atuh. Urang tiasa tepang teu nya? Upami pas abdi pulkam, urang saling kontak Kang.

          Oh sumuhun, nembe beroperasi deui kareta bogor – sukabumi. Abdi teu acan nyobian, teu acan pareng waktosna. Kapungkur mah nami kareta na Bumi Geulis, anu ayeuna mah KA Pangrango namina…

          Salam,

  3. Taman kota yang rindang, semoga rindangnya, kerapihannya tetap bertahan, walau belum pernah kesana, kapan-kapanmah upami ka Sukabumi Insya Allah nyempetkeun. Nuhun postingannyah 🙂

    1. Iya Kang, semoga saja bisa tetap dipertahankan keasriannya.
      Mangga Kang, kapan-kapan kalo ke Sukabumi mampir kemari, Minggu pagi disini ramai dgn warga sekitar yang bersantai sehabis gerak badan.

      Salam,

  4. kota cisaat bagus sekali ya..
    saya pikir cisaat aka sangat …. seperti cisaat yang saya kunjungi waktu turlap 6 bulan yang lalu. Di sana tidak ada saluran listrik yang baik, air masih kekurangan, sekolahan tidka ada, dan segala sesuatunya masih sangat sederhana. Kampung cikaramat, cisaat, sukabumi..

    salam kenal mas..

    1. Met malam mba Tina,

      Sebetulnya Cisaat itu disebut kota atau bukan, saya agak ragu. Hanya kota kecil saja, mungkin. Karena spt yg saya bilang di posting, Cisaat hanya salah satu Kecamatan yg berada dalam pemerintahan Kabupaten Sukabumi.

      Tentang Cikaramat, yg demikian miris gambarannya, mungkin ini contoh kasus pembangunan yang kurang merata di Kabupaten Sukabumi. Aneh juga, padahal Cisaat sendiri tidak jauh dari kota Sukabumi, kurang lebih 5 km saja.

      Kasus Cikaramat mungkin bisa dibandingkan dgn desa Purabaya, yg merupakan wilayah dlm Kabupaten Sukabumi juga, yg jaraknya dari kota Sukabumi sekitar 40 km ke selatan. Disana malah listrik sudah nyambung sejak lama. Kalau berkenan bisa di cek di posting saya disini >> https://sisihidupku.wordpress.com/2013/08/15/silaturahmi-ke-jampang/

      Terimakasih kunjungannya ke blog sederhana saya ini.

      Salam kenal kembali mba,

      1. Kalau saya duga memang pembangunannya masih timpang mas.. kontras sekali jika dibandingkan dg foto2 yg mas postinh..

  5. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Titik Asa….

    Selalunya begitulah, tempat rekreasi yang wujud di tempat tinggal kita jarang sekali kita berkunjung ke sana. Alasannya tidak ada masa berbanding tempat yang jauh dan sering menjadi keinginan untuk menjadi tempat liburan.

    Ternyata ada sesuatu yang menarik untuk dikongsikan oleh mas Titik setelah menekuni diri di dalam Taman Cisaat tersebut. Tamannya ada replika ikan yang mungkin menunjukkan sesuatu tarikan di kawasan tersebut. Tapi ikan itu namanya apa ya ? Kelihatan seperti ikan hiasan yang bernama Ikan Koi.

    Di Malaysia, setiap negeri, bahagian atau daerah mempunyai replika masing-masing untuk menunjukkan ada suatu tarikan di sana seperti buah Nanas Sarikei. Limau Bintangor, Durian Serian, Ikan Merah, Ikan Baung, Kucing, Udang, Ikan Buntal dan sebagainya.

    Salam takzim hormat dari Sarikei, Sarawak. 😀

    1. Wa’alaikum salam wr.wb, mba Fatimah,

      Betul mba, saking dekatnya dari rumah malah terlewati dikunjungi, Dan saya mengunjunginya pada hari kerja saat saya cuti, jadi terlihat taman ini sepi. Minggu pagi biasa ramai disini, dipenuhi warga masyarakat sekitar yg menghirup udara segar disana.

      Tentang replika ikan, ya kalau dilihat dari coraknya itu ikan Koi. Tapi masyarakat setempat kebanyakan bermata pencaharian dalam perikanan. Bukan ikan hias seperti ikan koi yang banyak dibudi-badayakan, tapi ikan mas, yang secara bentuk mirip dengan ikan koi hanya bukan untuk ikan hias tapi untuk diolah sebagai makanan sehari-hari.

      Seperti juga di Malaysia, disinipun setiap daerah biasa mempunyai icon tersendiri untuk setiap daerahnya. Rupanya banyak juga kesamaan antara disini dan di negeri tempat mba tinggal.

      Salam persahabatan selalu,

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: