Curug Sawer menjadi semacam alternatif tujuan jalan-jalan bagi saya di kala liburan di Sukabumi. Lokasinya yang tidak terlalu jauh, tidak sulit untuk menjangkaunya dan juga transportasi menuju kesana sudah relatif lancar. Itu beberapa alasannya. Walau keadaan jalanan ketika sudah dekat ke tujuan semakin terjal, tapi tidak apa-apa, malah ini akan semakin mempersegar tubuh dan peredaran darah kita.
Tidak percaya? Yuk saya ajak sahabat jalan-jalan ke Curug Sawer…
Untuk menuju Curug Sawer kita bisa naik angkot dari Cisaat, sekitar 5 km lagi menuju kota Sukabumi bila dari arah Jakarta. Naiklah angkot yang jurusan Kadudampit. Bilang saja kita akan ke Curug Sawer. Si Akang sopir angkot paham kita harus turun dimana. Ongkos angkot cukup murah. Hanya Rp 4000,- per orang.
Ditempat kita diturunkan, terdapat dua jalan pilihan. Ke kiri, dengan jalan yang luas tapi masih berbatu koral, itu menuju ke Situ Gunung. Kita ambil saja jalan yang lurus, jalan yang relatif sempit dan berbatu. Itu jalan yang menuju ke Curug Sawer.
Seperti foto berikut keadaan jalan yang akan kita lalui…


Semakin dalam kita masuk, jalan semakin menyempit. Tidak lagi berbatu, hanya jalan tanah setapak. Tapi sudah rapih jalannya dengan kiri-kanan tumbuhan menghijau melingkupi jalan. Semakin dalam juga akan merasakan semakin sejuknya udara segar yang bebas kita hirup sepuas-puasnya.

Udara segar memenuhi paru-paru kita. Terasa sangat jauh beda rasanya antara menghirup udara segar ini dengan udara penuh polusi yang biasa kita hirup setiap hari.
Oh ya, sepanjang perjalanan kita juga bisa mengintip suasana perkampungan disana. Perkampungan yang nampak hening, damai dan tentram…

Mendekati Curug Sawer, kita akan menyebrangi jembatan bambu. Nyebrang pelan-pelan saja ya. Jangan lupa tangan berpegangan. Salah-salah bisa terpeleset…

Setelah jembatan bambu terlewati, akan kian terdengar suara gemuruh air terjun. Semakin dekat kita ketujuan. Akhirnya, sampailah kita di Curug Sawer…

Kita bisa mendekati Curug Sawer sejauh jarak yang kita mau. Lihatlah airnya yang jernih. Sentuh dan rasakan dingin airnya. Bila tahan dengan dinginnya air, bolehlah kita mandi disana. Tiada yang melarang.
Lebih dekat dengan Curug Sawer, inilah fotonya…

Lebih baik membawa bekal makanan secukupnya kesana. Udara dingin akan membuat perut kita terasa lapar. Bawa nasi timbel dengan lauk secukupnya dan sambel terasi, kita nikmati setelah usai mandi, kenapa tidak?
Saat kita pulang, bolehlah mampir sejenak ke warung khas pedesaan. Disana biasa terhidang goreng-gorengan seperti bala-bala dan pisang goreng dan makanan tradisionil lainnya. Menikmati makanan dengan harga yang super murah dan segelas kopi panas akan semakin menambah nikmat tentunya.

Nah, kapan sahabat ada waktu untuk jalan-jalan ke Curug Sawer. Bolehlah kontak saya agar kita bisa sama-sama kesana dan menikmati keindahan dan keasrian alamnya…
Bekasi, 18 November 2012
Ini foto-foto perjalanan yang dilalui menuju Curug Sawer…
wah bagus juga panorama di curug sawer 🙂
kapan2 perlu dicoba nieh, terimakasih atas infonya ya sahabat 🙂
Ah senengnya dikunjungi sama Uni…
Iya, panoramanya masih asri dg udara yg seger banget. Kapan2 main kesana yok…
Salam,
kami ada rencana liburan ini mo ke sana,gmn ya? apa langsung aja krn kami pingin nginep? apa lg saat liburan mungkin penginepan pd penuh
Ada beberapa penginapan dipinggir jalan. Penginapan yg jaraknya tidak begitu jauh dari curug Sawer. Mungkin ada baiknya resercasi dulu via telpon. Tp rasanya gak tidak ramai-ramai amat sih jadi masih bisa kalaupun langsung menuju penginapannya saja.
Salam,
Love your waterfalls, also, We are not too far apart….I might come visit yours?
Thanks…
FYI, there are many waterfalls around my town.
Would you like to visit someday?
Regards,
aku gempor jalan kaki nya, mending ngojek lewat belakang hahaha
Hahaha…
Jalan kakinya pelan-pelan saja Kang. Nikmat sambil menghirup udara segar alam pegunungan.
Salam,