Sudah lama saya tidak berkunjung ke Pondok Halimun, rasanya ada kerinduan juga ingin kembali kesana. Mungkin kini sudah banyak berubah sejak terakhir saya mengunjunginya.
Beberapa hari belakangan ini, pagi selalu bergerimis bahkan hujan. Dengan berharap pagi ini akan cerah, saya bersiap mengemas bekal ke dalam tas punggung, “ayo semangat, mari berangkat saja”, demikian saya niatkan.
Saya mengayun langkah pertama dari Selabintana pada jam 06.55 wib, memasuki jalan beraspal yang berada di sebelah kanan sebelum pintu gerbang kawasan wisata Selabintana. Pagi tetap mendung, saya kuatir akan turun hujan.
Tapi sudahlah, lupakan hujan, nikmati saja sejuk udara pagi dan perhatikan anggota masyarakat setempat yang mulai bergerak dengan aktivitasnya.

Sekitar 200 m berjalan, kemudian saya berbelok ke kiri, memasuki jalan menanjak yang rupanya kini sudah beraspal. Jalan yang menuju kampung Cipelang ini berada di samping kawasan wisata Selabintana.
Sepanjang jalan yang menanjak, perhatikanlah di sebelah kanan jalan, disana terhampar luas perkebunan teh.

Usai melewati ruas jalan yang menanjak, sampailah ke bagian jalan yang datar. Jalan yang menanjak yang telah saya lewati, lumayan membuat nafas terasa sesak. Istirahat sejenak disini.
Dibawah sana terhampar perkebunan teh, sedangkan bila memandang ke arah utara, tampak pepohonan yang lebat menghijau. Sayang pagi ini mendung, Gunung Gede tidak terlihat karena tertutup awan tebal. Moga saja nanti waktu pulang hari cerah, jadi bisa mengabadikan suasana disini dengan lebih baik.

Saya berpisah dengan jalan berasapal ketika jalan ini membelokt tajam ke arah kiri, menuju ke kampung Cipelang. Dari titik ini, saya harus melewat jalan setapak untuk sampai ke Pondok Halimun. Namun apa daya, hujan turun cukup deras, saya meneduh dahulu disini.
Mungkin sekitar 15 menitan saya berteduh sampai hujan mulai reda dan melanjutkan perjalanan melewati jalan setapak yang dirimbuni dedaunan. Jalanan yang sebagian besar berlumpur karena siraman air hujan membuat agak susah untuk dilewati.

Sepanjang berjalan di jalan setapak suasana sangat sepi, hanya terdengar suara aliran air sungai yang berada tak begitu jauh. Saya jadi teringat lagu Ebiet G. Ade yang yang judulnya “Saksikan Bahwa Sepi”.
Begini potongan liriknya yang masih saya ingat,
Dengarlah suara,
gemercik air,
Di balik rumpun bambu,
di sudut dusun…
Jam 08.05, sampailah saya di kawasan Pondok Halimun. Yang khas disini adalah banyaknya batu-batu yang berukuran besar. Benar, keadaan disini sudah berubah. Kini banyak terdapat saung-saung permanen yang lumayan luas, cukup nyaman karena lantainya sudah berkeramik.


Sejenak saya duduk melepaskan lelah di salah satu saung. Namun saya tidak berlama-lama, karena tempat favorit saya adalah duduk di batu besar yang ada di sungai.
Duduk di atas batu, menikmati kopi pagi yang masih hangat dan berlanjut sarapan pagi yang saya bekal dari rumah, betapa nikmat.


Sekali-sekali kedua kaki saya celupkan ke air sungai yang jernih. Nyesss… betapa dinginnya air sungai ini.
Hanya beberapa detik kaki direndam air sungai, saya segera angkat, kuatir kram. Tapi tetap penasaran merasakan kembali dinginnya air, hingga beberapa kali saya mengulangi kembali mencelupkan kaki ke air sungai.
Menurut catatan aplikasi Pedometer, waktu yang terpakai untuk berjalan (tidak termasuk istirahat) selama 45 menit, dengan jumlah langkah 4.180 langkah, jarak tempuh sejauh 2,84 km. Total waktu yang saya gunakan sejak langkah pertama di Selabintana sampai Pondok Halimun adalah 70 menit.
Perjalanan pulang saya menempuh rute yang sama. Jadi cukuplah berjalan kaki hari Minggu ini sebanyak 4.180 langkah pergi-pulang, atau sebanyak 8.360 langkah.
Pada saat pulang, keadaan sudah cerah dan langit terlihat biru. Memandang alam yang terhampar, bila disederhanakan sungguh merupakan paduan warna biru dan warna hijau yang fantastis.
Namun, Gunung Gede tetap tersembunyi dibalik awan putih.


Sukabumi, 20 Januari 2019
Seneng membaca ini, terlihat bahagia menikmati hidup dan terus menjaga sehat karena sesungguhnya bahagia dan sehat itu mudah dan murah untuk kita dapatkan ketika hati dan pikiran kita selaras hingga mencapai keikhlasan dan rasa syukur atas semua yang sudah Allah berikan yang menjadi jatah kita dalam hidup ini ……Salam
Terima kasih bila seneng membaca kisah apa adanya ini Mbak.
Alhamdulillah tetap bahagia dan sehat. Secara fisik lewat jalan kaki rutin ini yang saya lakukan. Gerak badan mudah dan murah yang tetap harus konsisten dilakukan bila ingin menarik manfaatnya.
Terima kasih komentarnya Mbak.
Salam,
Reblogged this on Rokkojazz and Jimmy.
Terima kasih atas reblog-nya.
Salam.
Seperti Hidden World, setelah berjalan jauh melewati beberapa jalanan terjal menemukan spot indah yang menenangkan.
Saya, suka sekali berjalan. Berjalan membuat saya bahagia. Terkadang, di saat pikiran jenuh, lelah dan kalut saya memutuskan jalan. Suami pernah shock saat siang hari tanya ada di mana, tak kasih tahu rute jalan, setelah jalan rasanya lebih bisa berpikir jernih.
Ini yang sering dilupakan bahwa berjalan kaki selain mempunyai manfaat secara fisik juga berefek positif secara psikologis. Seperti yang Mbak bilang, “lebih bisa berpikir jernih” setelah berjalan.
Terima kasih atas sharing-nya Mbak.
Salam.
Wah ada tempat sejuk juga di tengah area perkotaan ya
Betul, Mbak. Kawasan Selabintana ini berada du bagian utara kota Sukabumi, terkenal dengan daerahnya yang sejuk.
Terima kasih komentarnya Mbak.
Salam.
Terbayang segarnya udara selama perjalanan dan sejuknya pemandangan.
Nikmat hidup yang tidak semua orang bisa melakukannya, kang.
Sejuk dan segar udara disini Mbak, apalagi ini musim hujan benar-benar dingin apalagi pas di Pondok Halimun.
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya Mbak.
Salam.
suasananya asri sekali ya mas.
Iya masih asri disini padahal gak jauh dari pusat kota Sukabumi, hanya sekitar 5 km.
Kapan-kapan berkunjung kemari Mas, berjalan dan menikmati sejuknya udara disini.
Salam.
kunjungan balik pak sekalian saya follow
eniwei
kok ini lokasinya beda sama kemarin yang saya kunjungi ya
hmmm
harus ke sini lagi nih keknya
Kalau saya baca dari postingan Mas, saya pikir Mas ke Pondok Halimun bersama rombongan naik kendaraan dengan mengambil jalan di sebelah kiri sebelum sampai lokasi wisata Selabintana.
Kalau saya, jalan kaki dari yang berada dekat lokasi wisata Selabintana, kemudian mlipir ke jalan yang berada disampingnya. Jadi pemandangannya pasti berbeda, Mas.
Hayu Mas kapan-kapan kemari lagi. Kita jalan kaki ke Pondok Halimun melalui jalan desa yang saya susuri ini.
Btw, saya sudah follow kembali blognya. Saya suka lupa follow karena saya memonitor blog teman-teman melalui Feedly.
Salam persahabatan dari saya di Sukabumi.
wahhhh menarik sekali ini
Kalau kapan-kapan ke Sukabumi, mari jalan-jalan ke Selabintana – Pondok Halimun…
Salam,
wah indah sekali,, salam kenal ya