RSD: Bidadari-bidadari dari Tahun 90-an

Minggu pagi ini saya abaikan kegiatan jalan kaki pagi yang biasa jalani, saya memilih gerak badan sebisanya di rumah dan tunduk kepada anjuran yang terus menerus digaungkan, di rumah saja.

Segelas kopi hangat dan cemilan disiapkan di meja. Lantas menyalakan laptop. Pilih-pilih album mana yang akan di putar dari sekian banyak album yang tersimpan dalam folder kepustakaan musik saya.

Album mana ya yang cocok untuk dinikmati di pagi sejuk ini?

Akhirnya pilihan jatuh pada album lagu-lagu terbaik dari RSD.

Dan, mengalunlah lagu-lagu yang berlirik manis dan puitis dengan iringan musik yang ciamik persembahan RSD.

Menyimaknya terasa ada kesejukan mengalir selaras dengan sejuknya udara pagi ini dan di luar jendela terlihat langit amat indah.

***

Siapa RSD?

RSD adalah trio vokalis wanita. Mereka adalah Rida, Sita dan Dewi.

Entah bagaimana awal cerita karir musik mereka, tiba-tiba saja hadir album mereka bertajuk Antara Kita yang dirilis pada tahun 1995. Entah bagaimana juga ceritanya sampai saya membeli album mereka dalam bentuk kaset. Sepertinya saya sering mendengar lagu hits mereka yang berjudul “Masih Ada” pada siaran-siaran radio.

Saya membeli kaset Antara Kita pada tanggal 17 Februari 1996, seperti saya tuliskan pada bagian dalam cover albumnya, dengan harga Rp 7000,-.

Kaset RSD, Antara Kita
Kaset RSD, Antara Kita.

Teringat saat pertama memutar kasetnya sambil menyimak satu demi satu lagunya, saya membolak-balik cover kaset. Seperti biasa pada bagian dalam berisi lagu-lagu yang lengkap dengan liriknya. Lirik-lirik lagu ditulis dengan tulisan tangan oleh personel RSD.

Yang bikin penasaran adalah foto-foto pada cover album. Disana terdapat foto-foto trio ini dalam bentuk foto hitam-putih tapi foto-foto tersebut di blur sehingga tidak jelas bagaimana wajah masing-masing personel RSD ini.

Saya sempat membatin, koq tega amat sih yang disain cover ini sampai sebegitunya menyembunyikan wajah-wajah personel RSD

Cover album RSD, Antara Kita
Cover album RSD, Antara Kita

Namun pada bagian dalam cover, ada sedikit bocoran. Disana terdapat foto-foto hitam putih personel RSD. Tapi foto-foto tersebut ditampilkan dalam ukuran kecil, dengan lebar tak lebih dari 2 cm.

Baiklah, kiranya cukuplah dengan foto-foto kecil tersebut saya sedikit mengenal RSD.

Eh, ternyata disain cover album dikerjakan sendiri oleh RSD…!

Rida Sita Dewi, Antara Kita (1995)
Foto-foto Rida, Sita dan Dewi pada cover album Antara Kita (1995)

Apa yang Istimewa dari Album Antara Kita?

Album Antara Kita berisi 8 lagu dengan lirik-lirik yang puitis. Kebanyakan lagu-lagu ini diciptakan oleh Andre Hehanusa dan Adjie Soetama. Musisi-musisi terkenal pada masanya dilibatkan dalam pembuatan album ini, mereka antara lain Mus Mujiono, Tohpati, Aminoto Kosin dan Embong Rahardjo.

Melihat nama pencipta lagu-lagunya dan musisi-musisi yang terlibat didalamnya kesimpulannya satu, yaitu album ini digarap dengan sangat serius. Karenanya saya memandang album ini sebagai satu persembahan bernilai bagi pencinta musik tanah air dan tentunya memperkaya khazanah musik Indonesia.

Namun RSD sangat merendah dengan menyatakan “apa adanya” terhadap karya mereka tersebut, seperti mereka sampaikan pada cover albumnya,

Kami…
Ibarat tiga riak kecil yang melebur dalam satu ombak,
Dengan elemen yang kami miliki…
… apa adanya …
Namun tetap menyumbangkan sebuah arti dan hidup.

Satu demi satu lagu RSD setia mengalun pagi ini. Kepikiran juga kalau saya belum sempat menyaksikan langsung penampilan mereka pada sekian festival jazz yang telah saya hadiri. Hal ini mengingatkan saya pada tulisan sahabat saya, Om Singo, pada blognya beberapa bulan lalu.

Om Singo tinggal di Yogya. Ia seorang pencinta musik Indonesia, kolektor rekaman-rekaman musik dan kenal baik dengan artis-artis dan musisi Indonesia. Walau belum sempat saya bertemu dan bertatap muka, tapi saling berkunjung dan berkomentar lewat media blog cukuplah sebagai bentuk persahabatan yang telah terjalin.

Pada bulan Juli 2019 berlangsung festival jazz Prambanan Jazz, RSD sebagai salah satu penampil pada festival tersebut. Saya yang tidak dapat hadir disana, tetap bisa merasakan betapa menarik dan memesonanya penampilan RSD melalui tulisan Om Singo berjudul Di Prambanan Jazz, RSD Masih Ada.

Ini beberapa foto penampilan RSD di Prambanan Jazz yang saya ambil dari blog-nya Om Singo,

Rida, Sita dan Dewi di Prambanan Jazz 2019
(ki-ka) Sita, Rida dan Dewi di Prambanan Jazz 2019

Sebagai penutup, saya ajak rekan pembaca untuk menyimak salah satu lagu hits RSD berjudul “Kusadari”.

Ini penampilan RSD di tahun 90-an dan inilah yang saya maksudkan sebagai bidadari-bidadari tahun 90-an.

***

Terlalu berlebihan bila saya mengatakan bahwa Minggu pagi ini lebih indah dari biasanya. Tapi memang demikianlah yang saya rasakan pagi ini saat saya menyimak lagu-lagu dari trio RSD Rida, Sita dan Dewi – yang pertama kali dirilis pada tahun 1995.

Tak salah bila saya menyebut trio RSD sebagai bidadari-bidadari tahun 90-an.

Sukabumi, 5 April 2020

Catatan:

  • Bila penasaran melihat bagaimana penampilan RSD di Prambanan Jazz 2019, sila kunjungi blog Om Singo pada tulisan berjudul Di Prambanan Jazz, RSD Masih Ada pada tautan ini.

Catatan Tambahan:

  • Terima kasih kepada Mbak Dewi – RSD yang telah men-twit tulisan sederhana ini melalui akun twitternya @deelestari.
Twit Mbak Dewi - RSD @deelestari
Twit Mbak Dewi – RSD @deelestari

55 respons untuk ‘RSD: Bidadari-bidadari dari Tahun 90-an

Add yours

  1. Rida Sita Dewi, pernah dengar tapi aku kurang familiar. Mungkin karena tahun 95 aku tinggal di asrama dengan situasi tidak ada TV dan bacaan umum. Klik videonya, memang asyik lagunya.

    1. Saya mengenalnya sejak album pertama mereka Mbak, dan sampai saat ini saya tetap suka menyimak lagu-lagunya.

      Moga suka juga ya Mbak, utamanya dengan apa yang dapat disimak dari video Kusadari tersebut.

      Salam,

  2. Bisa juga memasukkan tulisan: “pagi ini terasa…. Langit Amat Indah, seperti judul single mereka untuk album OST Perahu Kertas (2012) 😊❤️

    1. Ah, senang banget di komen sama Om Singo.
      Terima kasih atas foto-foto penampilan RSD di Prambanan Jazz yang saya tampilkan juga dalam tulisan sederhana saya ini.

      Kalimatnya sudah saya tambahkan, Om. Terima kasih atas masukannya.

      Salam,

    1. Iya Kang, diluar dugaan, padahal hanya tulisan sederhana saja.

      Hatur nuhun pisan sudah berkunjung Kang dan hatur nuhun juga dengan komentarnya.

      Salam,

  3. Duuuh kapan ya terakhir kali dengar lagu RSD, rasa-rasanya sudah sangat lama mas 😀 diantara mereka bertiga, sepertinya saya masih sering lihat mba Dewi di lini masa, mungkin karena mba Dewi lebih eksis dan masih tetap aktif dibanding mba Rida dan mba Sita hehehe.

    Bicara soal bidadari 90’an, jadi ingat AB3 juga 😀

    1. Wah…kalau begitu boleh diputar kembali lagu-lagu RSD-nya Mbak. Lagu-lagu dengan musiknya yang easy listening tetap nyaman disimak.

      Betul juga ada AB3 di tahun 90-an. Sayangnya saya tidak punya koleksi kasetnya nih Mbak jadi lupa juga lagu-lagu mereka yang dulu pernah hits.

      Salam,

  4. hehehe, baca ini sambil senyum-senyum banget deh 😀
    Jadi ingat dulu kala, meski saya jarang nonton TV, tapi lagu ini sering terdengar di radio dulu.
    Maklum kami jarang nonton TV, disuruh belajaaarr melulu huhuhu.

    Terus liat video klipnya, senyum-senyum lihat alis tipis.
    Dulu hit banget tuh, saking hitnya, banyak yang rela mencukur alisnya biar tipis gitu.
    Kebalikan banget dengan zaman sekarang yang alis sudah kayak sinchan hahaha

    Terus kasetnya, duh ngangenin masa kecil banget sih.
    Masa remaja juga, di saat harus nabung hanya untuk bisa beli kaset, terus kasetnya diputar berkali-kali.

    Generasi zaman now pasti asing banget tuh punya kaset 😀

    1. Hehehe…jadi dibawa mengenang ke masa lalu ya Mbak. Sepertinya sama dulu juga saya sering denger di radio, terus kepincut, akhirnya beli deh kasetnya. Tapi bagus Mbak banyak belajar dibanding nonton TV, jadi pintar dong di sekolahnya.

      Mengenai alis, wah detil sekali perhatiannya. Saya sampai nanya ke istri nih apa benar thn 90-an model alis tipis-tipis begitu, ternyata iya katanya. Hahaha…sekarang mah alis model sinchan ya Mbak…ada-ada saja istilahnya.

      Jadi mengenang kaset ya Mbak. Generasi sekarang mah beli rekaman banyak dalam bentuk digital pastinya…

      Salam,

  5. RSD, Rita Sida Dewi sepertinya sih pernah dengar kang, cuma kurang begitu kenal karena saya lebih suka musik dangdut kang.

    Zaman itu sepertinya aku lebih kenal Itje Trisnawati, Imam S Arifin, Rhoma Irama, dari pada penyanyi pop seperti Nike Ardila atau Nicky Astria.

    Kalo soal kaset, dulu aku malah suka koleksi kasetnya OM awara, yang menyanyi Ida Laila itu lho kang.😊

    1. Wajar kalau Mas kurang begitu kenal, karena selera musik Mas sama dangdut.
      Kalau Itje Tresnawati, sedikit-sedikit saya kenal. Dulu sering nonton penampilannya di TVRI di acara Aneka Ria Safari yang pembawa acaranya alm. Eddy Sud. Entah bagaimana kedekatan mereka lewat acara tsb tapi akhirnya mereka menikah.

      Koleksi kasetnya masih ada Mas? Boleh dong kapan-kapan di share di blog nya.

      Salam,

      1. Aduh, sayangnya koleksi kasetnya sudah tidak ada kang. Semua koleksi kaset dangdut saya sudah hilang, kebanyakan juga biasanya sudah rusak.😔

  6. RSD ini memang legend buat grup trio. Tahun itu grup trio ataupun duo sedang naik daun. Punya karakter suara masing-masing. Aku suka suaranya Dewi Lestari.

    1. Betul Mas, saya jadi ingat juga dengan trio lainnya, AB3, cuma saya tak sempat beli kaset mereka ini. Mungkin karena saya memandang AB3 itu terlalu remaja, sedangkan RSD saya melihatnya sebagai lebih dewasa.

      Lagu hits apa yang masih diingat dari RSD ini Mas?

      Salam,

  7. Kayaknya pas saya SMP kelas 1, tahun 2000, lagu RSD masih ada yang wara wiri di chart Top 10 radio khusus lagu Indonesia di kota saya, Pak. Tapi habis itu sepertinya tiap personel menempuh jalan masing-masing. Yang saya terus dengar namanya cuma Sita (main film, pertama kali lihat pas di film GIE) dan Dewi Lestari yang lalu jadi penulis novel.

    Kalau dengar lagu RSD saya jadi ingat sahabat pas kelas 1 SMP, Pak. Dia penggila musik. Sampai hafal daftar Top 10 atau Top 40. Entah di mana dia sekarang. 😀

    1. Tahun 2000 RSD masih eksis dan lagu-lagunya masih sering diputar di radio-radio swasta, Mas. Tahun 2003, entah alasannya apa mereka akhirnya membubarkan diri. Setelah itu saya pribadi cuma lihat Dewi Lestari yang eksis di media bukan sbg penyanyi, tapi novelis, seperti yang Mas sampaikan diatas.

      Tahun 2000 Mas masih kelas 1 SMP? Saya tahun 2000 baru bangkit kembali setelah nganggur karena krismon 98 itu. Jauh banget ya beda usia kita…

      Salam,

      1. Anehnya, lagu RSD itu nyaman banget di telinga saya yang waktu itu sedang keranjingan Sheila on 7, Padi, Limp Bizkit, Linkin Park, Green Day, Blink182 dll., Pak. Kan gengsian dulu remaja laki-laki. Maunya dengerin lagu-lagu keras. 🙂

        Iya, Pak. Masih kelas 1 SMP waktu itu. Jauh juga ya ternyata 😀

        1. Disatu sisi seneng musik keras, tapi di sisi lain bisa nyaman dengar lagu-lagu RSD ya Mas. Sheila on 7 saya suka juga terutama dengan lagu “Dan” yang unik.

          Iya jauh banget usia kita ini Mas… 🙂

          Salam,

          1. Lagu “Dan” itu pas muncul nuansanya beda banget sama lagu-lagu yang beredar zaman itu, Pak. Dulu masih pada asyik nge-rock, zaman-zaman kejayaan Log Zhelebour soalnya. 😀

            Hehehe… 😀

  8. Gak nyangka, Dee adalah Dewi Lestari yg dulu pernah menjadi personel RSD. Lagi suka baca2 novelnya sy Pak Titik. Kagum dengan karya2nya. Dulu sempat lihat penampilannya di TV swasta th 90an memang. Baru ngeh, salah satunya kini menjadi novelis ternama.

    Soal lagunya, indah banget. Mengingatkan masa2 kuliah dulu. Hehe

    Salam dari kota Depok.

    1. Ah ya betul Mas, Dewi RSD adalah Dewi Lestari novelis. Mas suka juga dengan novel-novel karyanya ya? Menarik memang rangkaian kisah dalam novel-novel karyanya.

      Wah jangan-jangan ada kenangan khusus yang tersimpan pada lagu-lagunya RSD nih Mas? Selamat mengenang masa-masa kuliah saja Mas.

      Salam,

  9. Wuih, koleksi kasetnya masih bagus ya Kang? Koleksiku udah entah pada kemana. Tape nya aja udah gak berbekas. Kalau kangen lagu tahun 90-an, pasti liatnya di Youtube. Tapi seingat saya belum pernah beli kasetnya RSD. Sering dengar tapi via radio. Belakangan, sepertinya hanya Dewi (Dee) yang masih eksis ya, meski lewat kepenulisan. Dua anggota RSD kemana dan gimana kabarnya ya?

    1. Iya Mas kasetnya masih bagus. Kaset-kaset koleksi saya dari tahun 80-an dan 90-an masih bagus-bagus fisiknya. Tapi entahlah kualitas suaranya Mas. Kaset-kaset itu hanya disimpan saja, tak lagi pernah diputar, karena saya sudah tidak punya tape recorder. Sekarang saya simak musik lewat digital, baik di laptop ataupun di gadget.

      Betul juga di youtube banyak tersimpan rekaman-rekaman 80-an 90-an. Cukup membantu juga ya Mas bisa langen lagu-lagu tahun 90-an.

      Dewi RSD memang lebih eksis dibanding dua rekannya. Sita malah merambah ke dunia film, kalau Rida saya kira ia masih menyanyi.

      Salam,

Tinggalkan Balasan ke Titik Asa Batalkan balasan

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑