Kamis, 2 Januari 2020. Ini masih tanggal muda, bulan awal dan tahun baru. Sebagian telah kembali kepada kegiatan rutin, sebagian masih menikmati liburan. Beragam aktivitas pagi hari sudah dimulai walaupun boleh jadi ada yang sebagian aktivitasnya hanya sekadar bermalas-malasan di tempat tidur, tarik selimut lagi karena pagi masih tetap suka dengan langit yang berselimut mendung.
Memulai aktivitas di awal tahun baru ini dengan melangkahkan kaki, berjalan kaki pagi, itu yang saya lakukan sebagai pembuka hari ini.
Saya tak akan banyak cerita tentang jalan kaki pagi, mending saya cerita tentang jajanan pagi yang saya nikmati usai jalan kaki pagi ini saja.
Kembali ke bubur ayam. Itu barangkali yang tepat untuk judul tulisan ini. Tapi biar saja seperti judul diatas, hitung-hitung menyambut kemudaan dan kebaruan tahun ini.
Namanya Bubur Ayam Stadion. Nama yang diambil dari lokasi tempat bubur ayam ini yang berada di belakang Stadion Cisaat. Dari depan Gelanggang Cisaat berjalanlah beberapa meter ke bagian belakang, nanti akan sampai di Stadion Cisaat. Di jalanan sekitar Stadion Cisaat inilah mangkal Bubur Ayam Stadion.

Sang nakhoda Bubur Ayam Stadion ini populer dengan nama Kang Hedot. Sayangnya waktu tadi pagi saya mampir Kang Hedot sedang tak di tempat, istrinya yang ganti melayani pelanggan, jadi saya belum sempat berbincang dengan Kang Hedot.
Bubur Ayam Stadion kini menempati ruangan yang permanen. Di bagian dalam ruangan ada bangku dan kursi untuk pelanggan menikmati sajian bubur ayam. Di bagian depan terdapat tempat penyiapan bubur ayam. Tersedia juga bangku dan kursi di depan bagi pelanggan yang ingin menikmati buburnya diluar sambil memperhatikan yang lalu-lalang di jalan.
Lokasi Bubur Ayam Stadion ini boleh dibilang merupakan lokasi ke-3 setelah sempat menempati lokasi-lokasi lain, yang selalu tak jauh dari Stadion Cisaat. “Moga saja gak pindah-pindah lagi…”, demikian ucap istri Kang Hedot.
Salah satu keasyikan menikmati bubur ayam Kang Hedot ini yaitu selalu tersedia aksesori penambah kenikmatan sajian bubur ayamnya. Aksesori yang saya maksud ini seperti sate jeroan, karoket aka risol dan telur asin. Selain itu penyajian bubur ayamnya dengan tanpa kerupuk. Sedikit dan banyaknya kerupuk diambil dan ditaburkan sendiri sesuai selera oleh pelanggan diatas sajian bubur ayam yang tersaji.
Ini saya jepret, sate jeroan…

Kalau ini apa yang dikenal sebagai karoket. Mungkin bahasa keren-nya itu risol ya?

Ini dia sajian bubur ayam Kang Hedot dengan sate jeroan dan belum ditaburi kerupuk.

Oh iya, harga bubur ayam seporsi Rp 8000,-. Sate jeroan pertusuk Rp 2000,- dan karoket aka risol Rp 1000,- per buah.
Pagi-pagi menikmati bubur ayam betapa nikmatnya!
Tak percaya?
Coba buktikan sendiri…
Sukabumi, 2 Januari 2020
Masya Allah, sajian bubur ayam dan semua sajian pendukungnya, sukses bikin saya tambah laper, Kang.
Semoga lokasi bubur ayam kang Hedot menetap, biar pelanggan tidak kebingungan mencari ketika sudah membayangkan sarapan bubur ayam dr rumah.
Betul Mbak, moga gak pindah-pindah lagi lokasi jualannya,..
Salam,
Alhamdulillah 🙂
duh asli laper liatnya kaaang 🙃
Hehehe…
Kalau disana jajanan paginya apa Mbak?
Salam,
gak ada kang, payah deh. adanya toko roti gitu…
Ah begitu ya Mbak. Sepertinya sesuai dg pribahass lain lubuk lain belalang…
Salam,
Duh. . Lihat postingan ini jadi laper lagi kang, coba buka cabang di bandung atau jakarta
Kapan-kapan main ke Sukabumi, Kang. Hayu lah kita jajan pagi ngaburyam…
Salam,
Siap kang, nanti saya dan Team berkabar kalo kebetulan ke daerah sukabumi. Makasih ya kang,
salam
Sip Kang. Jangan lupa untuk berkabar bila suatu waktu Akang & Team singgah di Sukabumi.
Salam.
Sejujurnya, makan bubur ayam itu yang bikin enak adalah sate-satenya itu.
Di daerah saya tinggal ga banyak pilihan, bubur ayam ya bubur ayam saja.
Semoga lokasi bubur ayam Kang Hedot menetap agar ga susah nyarinya pas lagi kangen.
Rasanya benar juga, yang bikin tambah sip menikmati bubur ayam ya sate-satenya itu, Mbak.
Sayang sekali kalau di daerah Mbak tinggal hanya tersedia bubur ayam saja ya…
Salam,
hmmmm … lihat foto buburnya bikin mupeng beratttt
bubur ayam Sukabumi punya ciri khas berbeda dengan bubur ayam daerah lain .. dan saya suka bubur khas sukabumi … kalau main ke SUkabumi mesti mampir ke Kang Hedot nih
Ayo Mas kapan-kapan main ke Sukabumi. Info-info kalau kemari, siapa tahu kita bisa nikmati bubur ayam bareng-bareng.
Salam,