Seperti biasa di akhir pekan saya selalu menambah porsi jalan kaki dari yang rutin hanya 1 jam dengan rute yang berulang, menjadi lebih dan dengan rute yang sama sekali berbeda.
Dari semalam menimbang-nimbang, kemana rute jalan kaki akhir pekan ini. Akhirnya kepikiran juga untuk berjalan kaki dari rumah ke Gunung Sunda. Memang sudah beberapa kali ke Gunung Sunda, tapi dari rumah selalu dimulai dengan naik kendaraan umum dan baru berjalan kaki dari pintu gerbangnya.
Gunung Sunda ini berada di Kampung Jambelaer, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat. Bila dilihat dari sisi kewilayahan, Gunung Sunda ini masih satu kecamatan dengan rumah saya.
Kenapa tidak dicoba berjalan kaki pagi kesana saja besok? Demikian pikiran saya.
***
Pagi ini saya memulai perjalanan dari rumah jam 06.10 wib. Melalui jalan raya ke arah selatan kemudian belok ke kiri saat bertemu jalan kereta. Selanjutnya berjalan menyusuri ke arah barat.
Berjalan menyusuri jalan kereta terasa nikmat terutama pada bagian punggung. Karena berjalan ke arah barat, sinar matahari jatuh di punggung, membuat punggung hangat dan serasa dipijit-pijit.
Selain itu pemandangan yang dominan dengan warna hijau padi di persawahan menambah tenangnya pikiran di pagi ini.
Berjalan di jalan kereta berakhir ketika jalan kereta melewati Jalan Siliwangi. Dari titik ini saya belok kiri melewati terowongan – diatas terowongan itu adalah jalan lingkar luar Sukabumi – untuk menyusuri Jalan Siliwangi sampai nanti sampai ke simpangan yang menuju SD Jambelaer.
Jalan Siliwangi relatif sepi pagi ini. Walaupun di kiri dan kanan jalan sudah banyak bangunan, tapi suasana cukup sejuk karena banyak pepohonan rindang di sisi jalan.
Di beberapa bagian jalan yang dilewati saya sering berpapasan dengan anak-anak sekolah yang berjalan menuju sekolahannya.
Setelah satu jam berjalan, sampailah saya ke SD Jambelaer. Disamping sekolah inilah terdapat gerbang untuk memulai pendakian menuju puncak Gunung Sunda.
Saya beristirahat sejenak di area ini.
Usai istirahat, saatnya mendaki menuju puncak Gunung Sunda. Jalan menuju puncaknya sudah bertembok, jadi tidak ada hambatan untuk ke puncaknya meskipun hari hujan.
Ketinggian Gunung Sunda hanya 600 mdpl, tapi bagi saya jalan menanjak menuju puncaknya membuat saya harus berhenti beberapa kali karena terasa pegal di kaki dan nafas yang tersengal.
Jam 07.55 sampailah saya ke puncak Gunung Sunda. Menghirup nafas panjang, menikmati sejuknya udara pagi dan memperhatikan pemandangan indah dari puncak gunung, itu yang pertama-tama saya lakukan disana.
Saatnya saya membongkar dan menikmati perbekalan yang dibawa dari rumah. Air putih, kopi hitam dan bekal sarapan pagi, nasi putih plus telur dadar.
Lama perjalanan dari rumah sampai puncak Gunung Sunda termasuk istirahat dan beberapa kali berhenti saat mendaki sekitar 1 jam 45 menit. Sedangkan menurut perhitungan aplikasi Pedometer waktu bersih untuk berjalan hanya 1 jam 4 menit, langkah kaki sejumlah 6.133 langkah dengan jarak 4,17 km.
Kesimpulannya, banyak waktu terbuang karena beberapa kali break saat mendaki. Saya merasakan saat mendaki itu lebih melelahkan dibanding dengan jalan kaki dari rumah sampai ke depan gerbang masuk Gunung Sunda.
***
Karena ini hari Sabtu, suasana di puncak Gunung Sunda sangat sepi. Pengunjung yang hanya satu-dua, warung-warung di puncak gunung yang sebagian besar tutup membuat sepi suasana. Suasana ini jauh berbeda dengan suasana hari Minggu yang ramai pengunjung.
Tapi saya beruntung ada yang menemani saat menikmati indahnya dan sejuknya suasana pagi di puncak gunung.
Ya, saya ditemani seekor kucing berbulu kuning ini….☺
Gunung Sunda, 12 Januari 2019
Posted from WordPress for Android
Reblogged this on Rokkojazz and Jimmy.
Terima kasih reblog-nya.
Salam.
hehehehe sambil baca sambil nanya akang jalan kakinya sendiri aja apa gimana. eh di akhir ceritanya ada si kucing maniezzz 👍🏻😘
Iya mbak seringnya jalan kaki pagi sendirian saja. Eh di puncak gunung Sunda ada kucing ini yang datang seolah mau nemenin ngobrol…
Salam.
Asyiknya mendaki gunung Kang. Saya rasanya akan kram kaki jika nendaki
Iya mbak, asyik. Ini gak tinggi amat mendakinya, cuma 15 menitan. Cuma ya itu, cukup melelahkan sampai saya break bbrp kali. Coba deh mbak main kemari seandai mbak ke Sukabumi…
Salam.
Suegeerrr bangeeeett!
Warga di sini pasti awet muda yak, kalo disuguhi pemandangan seindah ini.
Plus mau ga mau, jadi rajin jalan kaki. Sehaaatt!
Betul mbak, seger banget saat pagi hari dan nikmat banget disusurinya terutama saat pagi.
Salam.
sebetulnya bagus yah bang jalan kaki, tp entah knp aku males bgt, kayaknya harus rajin nih hehe
Iya Mas, awalnya memang males, tapi saya berusaha untuk jalani soalnya ini satu-satunya gerak badan yang bisa saya lakukan karena dasarnya saya gak suka olah raga…
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya, Mas.
Salam.