Moga pembaca tidak salah mengartikan dengan kata “gang” pada judul tulisan. Gang disini bukan berarti sekelompok atau segerombolan orang, tapi berarti jalan kecil yang biasanya berada di area perkampungan.
Salah satu gang di Kota Sukabumi yang sering saya lewati adalah Gang Pesantren yang berada di Kelurahan Tipar. Setidaknya dua kali dalam seminggu saya melewati gang ini, mengunjungi orang tua saya yang rumahnya berada disana.
Sekitar dua bulan lalu keadaan gang ini berantakan karena lantai gang yang terbuat dari tembok dibongkar oleh beberapa orang pekerja. Proses pembongkaran ini menimbulkan “kesakitan” – seperti dikeluhkan oleh orang tua saya – terutama kepada penduduk yang tinggal disekitar gang.
Kesakitan ini ditimbulkan dari beberapa hal seperti suara berisik saat dilakukan pembongkaran lantai beton, debu-debu yang bertebaran dan sisa-sisa bongkaran yang menutupi sebagian gang.
Setelah bertanya-tanya, akhirnya saya mendapat gambaran bahwa lantai gang yang terbuat dari tembok akan diganti dengan paving block.
Penggatian dari beton ke paving blok memang langkah yang baik dan patut diacungi jempol. Sejauh yang saya ketahui, paving block dapat dikatakan sebagai solusi yang tepat berhubungan dengan penyerapan air tanah. Konon dengan menggunakan paving block sekitar 60% air hujan akan terserap.
Saat ini proses renovasi gang telah selesai. Usai sudah “kesakitan” yang dialami warga setempat.
Lihatlah betapa indahnya kondisi Gang Pesantren dengan paving block yang tertata rapi dan berpadu dengan pagar-pagar yang membatasi gang dengan sungai disebelahnya.
Yang kini menjadi pertanyaan saya adalah apakah renovasi gang ini akan dilaksanakan juga pada gang-gang lain yang berada di Kota Sukabumi, ataukah ini hanya program sektoral Kelurahan Tipar saja?
Sukabumi, 9 Januari 2019
Cakep banget…..
Bikin betah penduduk di sana.
bayangin ya Pak, setiap ketemu atau papasan kita tundukkan kepala sambil tersenyum.
Makin adem….
Betul mbak memang terlihat cakep setelah gang-nya diganti paving block.
Yang mbak bayangkan itu memang indah, kehidupan bertetangga dalam suasana damai atau saling sapa dan tersenyum saat papasan bahkan dengan siapapun yang melewati gang tersebut.
Salam saya dari Sukabumi.
Kalau sudah tertata dengan baik, barulah muncul keasrian. Tentu masyarakat harus turut menjaga dan merawatnya ya kang…
Betul, Mas.
Moga saja urusan merawat menjadi tanggung jawab sukarela anggota masyarakat disana.
Salam,
Tulisan Akang membuat saya ingin pindah ke Sukabumi. Sangat indah, serta dirangkai dengan kata2 rapih dan enak dibaca.
Ah Mas bisa aja…
Baiklah kapan-kapan berkunjung kemari Mas, melihat keadaan nyata Sukabumi.
Salam,
Makasih Kang