Jalan Kaki Mingguan: Dago – Gandasoli

Seperti pada hari Minggu lainnya, bila tidak ada keperluan yang mendesak, saya biasa menambah porsi jalan kaki pagi dari setiap hari rata-rata 1 jam menjadi 2 jam. Demikian juga dengan hari Minggu ini, saya merencanakan jalan kaki dengan tujuan ke stasiun Gandasoli, Sukaraja.

Untuk jalan kaki yang menempuh jarak yang agak jauh, saya selalu perhatikan kesiapan fisik. Kalau terasa kurang fit, biasa di cancel dan kembali ke porsi jalan kaki 1 jam saja.

Selain kesiapan fisik, bekal juga harus diperhatikan, tidak cukup hanya air putih dan kopi hitam saja, harus juga ditambah dengan makanan. Bisa makanan ringan atau bawa bekal nasi plus telur dadar, misalnya.

Starting point perjalanan dimulai dari perempatan kawasan Dago. Bila mendengar kata Dago jangan berpikir saya ada di Bandung. Di Sukabumi juga ada kawasan yang belakangan terkenal dengan sebutan Dago. Saya tidak tahu kenapa kawasan tersebut sekarang diistilahkan sebagai Dago, karena waktu saya kecil tidak dikenal istilah Dago pada kawasan tersebut.

Di kawasan Dago banyak sekolah-sekolah. Perempatannya akan ramai sekali pada jam-jam sekolah. Beberapa sekolah top di Sukabumi berada di kawasan Dago tersebut, bahkan kini meningkat keramaiannya dengan banyaknya warung-warung kuliner disana.

Saya memulai jalan kaki dari perempatan Dago tepat jam 06.00 wib pagi bergerak ke arah timur, ke Sukaraja.

Pertama-tama saya menyusuri gang-gang yang memang saya kenal sejak kecil. Kemudian mau tidak mau harus berjalan dipinggir jalan raya karena saya sudah tidak tahu lagi gang-gang yang bisa dilewati. Kabar baiknya jalan raya arah ke Sukaraja tidak ramai pada hari Minggu pagi sehingga udara cukup segar dengan polusi yang minimal.

Satu jam berjalan saya sampai di Sukaraja. Kaki mulai terasa pegal dan nafas terasa berat. Ini semacam sinyal dari badan untuk beristirahat sejenak.

Saya beristirahat sekitar 15 – 20 menit. Minum air putih secukupnya, menikmati kopi hitam dan memijat-mijat bagian kaki yang pegal.

Dari Sukaraja kemudian belok ke kanan, melanjutkan jalan kaki melewati jalan yang menuju Gegerbitung.

Dari Sukaraja masih lumayan jauh untuk sampai ke stasiun Gandasoli. Namun perjalanannya mengasyikkan karena selain udara yang terasa sangat sejuk dan segar karena sebagian lintasan jalan ditutupi oleh rindang pepohonan juga pemandangannya yang hijau dan banyak persawahan.

Beberapa ruas jalan yang sejuk menuju Gandasoli

Sekitar jam 08.20 saya sampai di stasiun kereta api Gandasoli. Badan terasa cukup letih dengan keringat yang mengucur.

Stasiun kereta api Gandasoli

Saya cek aplikasi Pedometer di handphone, pantas saja terasa demikian letih karena ternyata saya telah melangkah sebanyak 12.415 langkah dengan jarak tempuh sejauh 8,44 km dan waktu berjalan (tidak termasuk istirahat) selama 2 jam 4 menit.

Cukup waktu untuk beristirahat di stasiun Gandasoli, karena kereta api menuju Sukabumi baru akan tiba pada jam 9.17 wib.

Di bagian luar area stasiun Gandasoli ada bangku bambu yang cukup nyaman untuk saya duduk dan beristirahat.

Bangku bambu dan perbekalan jalan kaki

Yang saya lakukan pertama adalah membasahi tenggorokan yang terasa kering dengan minum air putih yang banyak, lanjut ke sarapan dengan bekal makanan yang dibawa dan menikmati kopi yang masih tersisa.

Pemandangan diseberang stasiun dengan hamparan persawahan yang luas, dengan sebagian masih hijau dan sebagian lagi sedang di panen, juga menjadi obyek yang menarik untuk dinikmati.

Sudut pemandangan diseberang stasiun kereta Gandasoli

Jam 09.20 wib kereta api dari arah Cianjur tiba. Saatnya saya untuk pulang ke Sukabumi, menumpang kereta dengan tarif super murah, Rp 3000,- saja.

Yang dinanti datang juga, kereta api dari Cianjur

Sampai jumpa pada cerita jalan kaki pagi lainnya.

Gandasoli, Sukaraja, 6 Januari 2019

Posted from WordPress for Android

Iklan

15 respons untuk ‘Jalan Kaki Mingguan: Dago – Gandasoli

Add yours

  1. Wow, kisah yang indah, saya jadi ingat pengalaman jalan kaki waktu di Kobe Jepang. Kalau lagi kurang fit, saya juga naik sepeda.

    Bagi Saudara, apa saja kenikmatan yang didapat dengan jalan kaki?

    Salam Jazz

    1. Beberapa kenikmatan yang saya rasakan saat jalan kaki pagi selain menikmati sejuknya udara pagi dan menarik nafas yang panjang-panjang, juga saya bisa memperhatikan geliat orang-orang yang mulai beraftifitas, melihat kehidupan yang mulai bergerak.

      Btw, bagaimana saat berjalan kaki di Kobe?

      Salam Jazz juga dari Sukabumi,

  2. Sering coba olah raga bersepeda juga nggak pak selain jalan kaki? Mantap nih Pak jalan kakinya rutin ya? Idealnya 10.000 langkah ya kalau nggak salah dalam sehari? Semoga istiqomah dan sehat selalu Pak

    1. Pernah dicoba, tapi ternyata saya lebih suka jalan kaki Mbak.
      Betul juga saya pernah membaca 10.000 langkah per hari. Tapi ada juga yang bilang 7.000 langkah. Saya setiap hari hanya 1 jam jalan kaki, sekitar 5.000 langkah.

      Semoga Mbak juga selalu sehat.

      Salam dari saya di Sukabumi,

    1. Halo mbak apa kabar? Lama gak bersapa via blog salah satunya karena blog ini hiatus hampir 8 bulan. Baru coba diisi lagi bulan Desember.
      Senang mbak masih ngeblog. Barusan saya kunjungi, sayangnya kolom komentarnya sudah ditutup.
      Met tahun baru juga mbak. Sukses selalu di tahun yang baru ini.

      Salam dari saya di Sukabumi,

      1. iya saya juga baru liat si akang sudah mulai aktif menulis lagi makanya langsung tak sapa 😀👍🏻 doa yang sama ya kang. salam dari jerman. hehehehe saya juga males-malean sebetulnya nulis karena keasyikan di youtube 😄 tapi tetep deh masih sesekali tak liatin juga…

        1. Wah rupanya benar nih beberapa teman blogger sudah banyak yang bermain youtube, termasuk mbak.
          Tapi jangan tinggalkan blog ya mbak…

          Salam.

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: