Alun-Alun Cianjur: Jumpa Pertama untuk yang Terakhir

Ada lagu lawas yang populer pada masanya. Lagu yang bahkan sampai saat ini masih sering juga diperdengarkan. Lagu yang bercerita tentang romantika di kota Cianjur. Ya, lagu itu berjudul Semalam di Cianjur.

Berbeda dengan lagu tersebut, saat tempo hari saya berkereta dari Sukabumi ke Cianjur, saya tidak bermalam di Cianjur. Hanya berjalan-jalan sejenak menyusuri jalan-jalan kota Cianjur dan singgah di dua tempat yaitu Alun-Alun Cianjur dan Masjid Agung Cianjur. Jadi sepertinya lagu Semalam di Cianjur bagi saya harus sedikit diubah judulnya menjadi Sehari di Cianjur. Begitu, mungkin.

Baiklah, dalam tulisan ini saya sampaikan kesan-kesan saya saat singgah dan menikmati suasana Alun-Alun Cianjur dari pagi hingga menjelang tengah hari.

***

Sudut Alun-Alun Cianjur

Ini pertama kali saya menjejakkan kaki di Alun-Alun Cianjur. Pertama dan mungkin untuk yang terakhir kali, karena Alun-Alun Cianjur akan segera dipugar dan diperluas.

Beruntung saya masih bisa menikmati pelataran alun-alun dan melihat-lihat situasinya saat ini karena beberapa hari kemudian alun-alun ditutup untuk umum disebabkan pemugaran segera akan dilaksanakan. Demikian informasi dari salah seorang teman blogger Cianjur yang disampaikan lewat jejaring facebook.

Namun walaupun alun-alun ini akan segera dipugar, kecantikannya masih tetap dapat dinikmati sejak langkah kaki memasuki area alun-alun.

Saat memasuki alun-alun seakan kita disambut oleh pepohonan hijau di kiri-kanan jalan. Jalan masuk yang lumayan lebar ini ditutupi oleh blok-blok tembok di sisi kiri dan kanannya, sedangkan pada bagian tengah jalan dilapisi bebatuan kecil. Benar-benar cantik.

jalan-utama-ke-area-alun-alun-cianjur

Dibagian tengah alun-alun terdapat kolam berbentuk bulat. Sayang air kolam sepertinya sudah tidak dirawat dengan baik. Mungkin sebelumnya kolam ini berair jernih. Mungkin kolam ini tidak terawat karena sudah menjelang saatnya pemugaran alun-alun. Beberapa kalimat bernada mungkin itu berseliweran di kepala saya.

Kolam ditengah alun-alun itu dikelilingi oleh jalan. Jalan melingkar ini konstruksinya mirip dengan jalan masuk, namun lebar jalannya lebih kecil. Abaikan sampah-sampah plastik yang bertebaran dan mengganggu pemandangan, saya yakin jalan melingkar ini sebenarnya dirancang dengan indah.

jalan-yang-melingkari-kolam-sampah-sampah-plastik-itu-demikian-membuat-mata-pedih

Dan, ada yang membuat saya kagum dengan Alun-alun Cianjur ini yang tidak saya temukan di alun-alun di kota saya, Alun-Alun Sukabumi, yaitu keberadaan taman bacaan.

Taman Bacaan yang berada di Alun-Alun Cianjur ini diresmikan oleh Bupati Cianjur pada 4 Desember 2013. Bangunan yang menempati sudut alun-alun ini bentuknya cenderung membulat dengan ditengahnya terdapat perpustakaan.

taman-bacaan-di-sudut-alun-alun-cianjur

Pada teras halaman Taman Bacaan terdapat beberapa meja dan bangku yang cukup nyaman untuk tempat membaca atau duduk-duduk mengobrol bersama teman-teman. Sayang sekali saat saya berada disana perpustakaan tutup, padahal saya penasaran ingin melihat-lihat koleksi buku yang tersimpan di perpustakaan tersebut.

Ini beberapa sudut menarik lainnya dari Alun-Alun Cianjur…

Sudut Aktivitas Pengunjung

Terlepas dari keberadaan Alun-Alun Cianjur yang akan segera dipugar, saya melihat masih banyak anggota masyarakat yang berkunjung ke alun-alun. Perlu dicatat, saya mengunjungi alun-alun pada hari Senin. Cukup ramai juga disini. Mungkin kalau hari Minggu suasana disini lebih ramai lagi.

Menarik juga mengamati ragam aktivitas yang dilakukan oleh pengunjung Alun-Alun Cianjur. Beberapa sempat saya potret dengan diam-diam. Diantaranya seperti potret-potret dibawah ini.

Ada yang duduk-duduk sambil mengobrol diatas lapangan rumput yang terhampar, ada yang berjalan-jalan mengelilingi kolam dengan kaki telanjang menginjak bebatuan…

Ada juga yang duduk-duduk sambil mengobrol pada bangku-bangku yang terdapat di teras Taman Bacaan. Ah ya, saya hanya menemukan satu orang pemuda ini yang asyik tenggelam dalam buku bacaannya…

Mungkin sudut ini yang paling menarik. Saya melihat sekelompok ibu-ibu dengan santainya menggelar bekal bawaannya. Mereka duduk-duduk di jalanan alun-alun, menikmati hidangan bersama dan asyik bercengkrama. Apa mungkin mereka sedang reunian…

dengan-santai-botram-lesehan-di-jalanan-alun-alun

***

Keberadaan Alun-Alun Cianjur saat ini selain menyediakan ruang terbuka hijau bagi anggota masyarakat untuk berkumpul dan melakukan beragam aktifitas, juga unik dan bernilai plus dengan adanya Taman Bacaan yang lengkap dengan perpustakaan dan area bacanya.

Yang membuat saya penasaran, akan sebagus apa Alun-Alun Cianjur nanti setelah dipugar dan diperluas mengingat konsep alun-alun saat ini yang sudah demikian baik.

Sukabumi, 1 Februari 2017

23 respons untuk ‘Alun-Alun Cianjur: Jumpa Pertama untuk yang Terakhir

Add yours

  1. Tulisan ini mengingatkan saya akan kota Cianjur Selatan ya kang, tempat saya KKN-STKS dulu. Tepatnya di Desa Girimukti kecamatan Sindang Barang yg meskipun sudah lama (1987) dan jauh ke bagian selatan nya Cianjur, tapi cukup banyak kenangan tak terlupakan dgn kota ini.
    Terima kasih sharingnya kang dan salam dari saya di Dompu

    1. KKN di Cianjur rupanya ya Mas?
      Pasti indah mengenang masa-masa kuliah dan ber-KKN di desa yang jauh dari keramaian kota.
      Beberapa teman SMA saya ada juga yang kuliah di STKS. Angkatan 83. Kalau Mas angkatan tahun berapa ya? Saya malah kuliah di Jakarta.

      Salam persahabatan selalu dari saya di Sukabumi.

      1. Tentunya demikian kang, bahkan foto-foto pun masih tersimpan rapi di album kenangan kang hehee. Yah bisa dilihat-lihat kembali untuk mengenang masa-masa yang telah lewat ya kang, sebagai hiburan. Oh saya angkatan 85 kang, ralat yang saya tulis di atas seharusnya KKN tahun 89 bukan 87. Terima kasih,
        salam persahabatan juga dari saya di Dompu.

        1. Foto-foto lama itu jadi medium untuk kembali melihat dan mengenang masa lalu ya Mas.
          Oh angkatan 85 ya Mas. Mungkin pernah berjumpa dgn teman SMA saya sewaktu kuliah di STKS.
          Terima kasih Mas telah berbagi masa kuliahnya.

          Salam,

  2. Pak Tik, ternyata pemandangan di alun-alun Cianjur Indah juga. Sayang saya belum sempat blusukan di kota Cianjur. Kalaupun datang hanya sekedar lewat dan mencari oleh-oleh. Padahal banyak yang dilihat juga disini

    1. Iya Mbak, alun-alun Cianjur indah dan sudah baik dlm konsep.
      Makanya saya penasaran banget nih Mbak setelah dipugar nanti akan seperti bagaimana wajah alun-alun Cianjur ini.

      Salam,

  3. Selama ini saya belum pernah benar2 mampir ke Cianjur. Biasanya hanya menjadi salah satu kota yang saya lewati menuju Bandung. Semoga ada kesempatan eksplor salah satu kota Sunda yang terkenal ini.

    1. Walaupun Cianjur dekat dari Sukabumi, sama Mbak saya seringnya cuma lewat saja. Ini keluyuran di Cianjur sekalian nyoba naik kereta api Sukabumi – Cianjur.
      Belum sempat juga saya berkunjung ke tempat-tempat wisata yg ada di kawasan Cianjur ini.

      Salam,

    1. Saya yg baru pertama berkunjung ke alun-alun ini kagum juga dg konsep dan penataan alun-alun Cianjur ini Mbak. Ada taman bacaan nya itu yg bikin alun-alun ini keren.
      Namun alun-alun ini bakal jadi masa lalu karena dlm tahap pemugaran…

      Salam,

  4. Sudah lama gak ke Cianjur saya Pak. Sepertinya enak piknik di sana ya. 😀

    1. Ayo Mas kapan-kapan piknik ke Cianjur…
      Saran saya pikniknya nanti saja seandai Alun-alun Cianjur ini selesai dipugar, jadi bisa mengeksplorasi alun-alun yang baru dan melihat perbedaannya dibanding alun-alun sebelumnya.

      Salam,

  5. Saya paling suka jika ada taman bacaan tapi sayang ya, tutup. Penasaran seperti apa koleksi bukunya. Tamannya tampak cantik, kira-kira nantinya tampak lebih cantik kagak ya setelah direnovasi ?
    Jalan-jalan dan lesehan, adem dan menyenangkan oh alun-alun cianjur.

    1. Sama, saya penasaran juga dengan suasana alun-alun Cianjur ini setelah selesai dipugar. Pasti saya akan berkunjung kembali nanti kemari.

      Salam,

    1. Puluhan tahun lalu pernah ke Cianjur ya mbak?
      Mungkin kapan-kapan perlu berkunjung kembali ke Cianjur, melihat suasananya saat ini dibanding puluhan tahun lalu.

      Salam,

  6. Alun-alun dimanapun memang menjadi ruang publik tempat berkumpulnya warga, moga pemugaran yang dilakukan akan menjadikan Alun-alun Cianjur lebih tertata dan lebih baik lagi

    Salam juga…

    1. Itu juga yang saya harapkan Mas mengingat konsep Alun-alun Cianjur saat ini yang sudah bagus, mestinya seletah pemugaran lebih baik lagi.

      Salam,

  7. wah sudah lama banget ga ke Cianjur .. selama ini juga hanya lewat doang … sebagai pelintas, paling hanya mampir ke toko yang jual oleh2 .. Mudah2-an kalau sudah dipugar menjadi menarik dan membuat pelintas tergugah untuk mampir dan menikmati Cianjur lebih lama.

Tinggalkan Balasan ke Titik Asa Batalkan balasan

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑