Menikmati Pagi Pertama Tahun 2017 di Gunung Sunda

Rasanya kian hari kian ramai saja pembicaraan mengenai Gunung Sunda sebagai tempat tujuan wisata baik dalam pembicaraan antar sesama warga masyarakat maupun lewat media sosial.

Berbagai ajakan untuk mengunjunginya semakin menggema, berbagai foto demikian banyak di upload lewat jejaring sosial, berbagai cerita mulai dari yang membanggakan – seperti tentang keindahannya memandang panorama dari puncak gunung – sampai dengan berita yang membuat miris – mengenai nasib Gunung Sunda kedepannya – kerap saya dengar.

Dari demikian banyaknya kalimat berbagai itulah akhirnya saya memutuskan untuk melewati pagi pertama di tahun baru 2017 dengan mengunjungi Gunung Sunda.

Mari saya ajak rekan pembaca blog ini untuk mengenal Gunung Sunda dan menikmati keindahan panorama alam sekeliling dari puncaknya. Siapa tahu timbul juga keinginan untuk satu waktu mengunjungi Gunung Sunda setelah membaca tulisan ini.

***

Gunung Sunda berada di kawasan Kampung Jambelaer, Desa Padaasih, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi. Mungkin bila ditaksir jaraknya sekitar tiga kilometeran dari Alun-Alun Cisaat.

Penamaan gunung kepada Gunung Sunda ini memang agak sedikit mengherankan mengingat ketinggiannya hanya sekitar 600 meter diatas permukaan laut. Bandingkan misalnya dengan Gunung Gede yang mencapai 2.815 mdpl. Penyebutan gunung ini mungkin karena kebiasaan orang Sunda yang sering menyebut tempat yang meninggi sebagai gunung atau juga sudah kadung dan populer dengan sebutan gunung. Entahlah, kenyataannya nama Gunung Sunda-lah yang kini populer di masyarakat.

Sampai saat ini belum ada angkutan umum menuju titik awal pendakian Gunung Sunda. Bagi yang membawa kendaraan sendiri tentunya tidak menjadi masalah, namun bagi yang tak berkendaraan barangkali yang termudah dengan naik ojek, misalnya dari Alun-Alun Cisaat atau dari pertigaan Cibolang – Jalan Jalur Lingkar Selatan Sukabumi. Minta saja diantar ke SD Jambelaer. Disamping SD Jambelaer inilah terdapat pintu gerbang sebagai titik awal untuk naik ke Gunung Sunda.

Minggu pagi, 1 Januari 2017, saya sampai di puncak Gunung Sunda sekitar jam 06.30. Setelah ngos-ngosan berjalan menanjak sekitar 15 menitan yang berawal dari gerbang Gunung Sunda, saya sampai di lapangan yang berada di puncak gunung.

Dan, inilah yang ditawarkan di puncak gunung, menghirup udara segar pegunungan, memandang lepas panorama alam sekeliling, menatap perkampungan dan hijau persawahan nun jauh dibawah sana juga memperhatikan langit yang bersih dan berwarna biru cerah.

menatap-keindahan-alam-dari-puncak-gunung-sunda

kopi-pagi-pertama-2017-di-gunung-sunda

Angin lembut yang menerpa membawa kesejukan yang terasa di sekujur tubuh. Segelas kopi hitam saya pesan dari salah satu warung yang ada di puncak gunung.

Ini kopi pertama yang saya nikmati di tahun 2017. Kopi biasa saja, kopi pasaran, namun cita rasa dan kenikmatannya sungguh berbeda seperti yang biasa saya rasakan saat menikmati kopi di setiap pagi.

Bagi saya sungguh ini merupakan pagi yang indah di awal tahun 2017.

Perjalanan Menuju Puncak Gunung Sunda

Pintu gerbang untuk memasuki area Gunung Sunda ini berada disamping SD Jambelaer. Disamping SD Jambelaer ini terdapat lapangan yang digunakan sebagai titik awal bila ingin mendaki ke puncak Gunung Sunda. Pada lapangan yang lumayan luas ini juga terdapat area untuk parkir kendaraan pengunjung, mushala dan kamar kecil.

Sebelum memasuki gerbang, pengunjung dipersilakan untuk mengisi semacam buku tamu dan membayar semacam tiket masuk area sebesar Rp 2000,-. Betul, tidak salah, hanya sebesar Rp 2000,- saja. Saya pikir, bila memang ini namanya tiket masuk, ini harga yang sangat-sangat murah, harga yang sangat terjangkau yang setara dengan harga sebatang rokok saja. Benar-benar ini wisata yang sangat murah.

Dan kini bersiaplah dengan perjalanan yang menanjak. Jangan dianggap enteng, karena berjalan mendaki selama kurang lebih 15 menit untuk sampai di puncak gunung, cukup meletihkan dan mengucurkan keringat yang lumayan deras. Cobalah nanti buktikan sendiri kebenaran kata-kata saya ini.

sekeluarga-naik-gunung

Namun pengunjung Gunung Sunda seakan dimanjakan. Bagaimana tidak, jalan untuk mendaki ke puncak gunung kini sudah ditembok. Jadi kalaupun musim hujan kita hendak berkunjung ke puncak gunung, tentu sudah tidak kuatir lagi dengan jalanan yang licin dan takut terpeleset.

Selain jalan mendaki yang sudah bertembok, di kiri kanan jalan juga dipenuhi oleh pohon-pohon bambu. Pohon-pohon bambu yang tinggi ini memberi keteduhan pada sepanjang jalan. Selang beberapa langkah di kiri kanan jalan terdapat tiang-tiang bambu dengan plang tergantung. Plang-plang ini bertuliskan kalimat-kalimat lucu dan menghibur. Kalimat-kalimat yang kadang membuat kita nyengir dan mesem waktu membacanya. Boleh juga nih kreatifitas pengelola Gunung Sunda ini…

plang-bertulisan-lucu-tapi-jleb

Bila lelah mendaki, istirahatlah sejenak. Tersedia bangku-bangku yang terbuat dari bambu di sisi jalan. Duduk-duduk sejenak, menarik nafas panjang berkali-kali baiklah kita lakukan sebelum melanjutkan perjalanan menuju puncak gunung.

Letih perjalanan terbayar dengan apa yang didapatkan di puncak gunung. Di puncak gunung kita bisa melepaskan kerinduan menatap panorama alam sekeliling yang demikian indah.

hamparan-pesawahan-dan-perkampungan-dibawah-sana

Menatap alam dari atas bukit, seperti yang tertulis pada lirik lagu anak-anak, memang memberikan efek kepuasan sendiri dan kelegaan kepada bathin. Tentunya juga menumbuhkan kekaguman kepada keindahan alam dan PenciptaNYA.

memandang-alam-dari-atas-gunung

Untuk menikmati keindahan alam dari puncak gunung, kita bisa duduk-duduk di bangku-bangku bambu yang tersedia, atau duduk-duduk di bebatuan besar yang ada disana, atau duduk-duduk bahkan rebahan di saung-saung sederhana yang disediakan oleh pengelola Gunung Sunda.

warung-warung-di-puncak-gunung-sunda

Bila merasa lapar dan perlu ganjal perut atau menikmati segelas kopi, misalnya, terdapat warung-warung berjejer di puncak gunung.

Warung-warung yang dikelola oleh anggota masyarakat setempat ini menyediakan berbagai jenis makanan dan minuman, disertai dengan pelayanan yang sangat ramah dan harga yang wajar dan tidak berlebihan.

Save Gunung Sunda

Pada gerbang masuk Gunung Sunda terdapat tulisan Save Gunung Sunda, demikian juga di media sosial belakangan menggema hal yang sama.

Save Gunung Sunda inilah yang saya sebut diawal tulisan sebagai berita miris mengenai nasib Gunung Sunda kedepannya. Hal ini berawal dari kemungkinan akan segera dieksploitasinya sebagian area Gunung Sunda sebagai areal pertambangan pasir kuarsa yang berada dalam penguasaan salah satu pabrik semen.

savegnsunda
Save Gunung Sunda (sumber: sukabumiupdate.com)

Penolakan terhadap rencana eksploitasi karena dianggap akan mengancam kelestarian alam Gunung Sunda ini menjelma menjadi gerakan yang diantaranya digaungkan oleh netizen Sukabumi. Gerakan inilah yang bernama Save Gunung Sunda.

Gambaran mengenai gerakan Save Gunung Sunda ini dapat disimak pada artikel di situs Sukabumi Update pada tautan ini.

Bagaimanakah nasib Gunung Sunda kedepannya?

***

Gunung Sunda yang belakangan namanya semakin terkenal sebagai tujuan wisata baru di Kabupaten Sukabumi, merupakan sarana wisata yang murah, setidaknya bagi masyarakat lokal. Wisata yang masih merupakan barang mewah bagi sebagian besar masyarakat, dapat terwujud di Gunung Sunda ini bahkan bagi masyarakat yang berpenghasilan pas-pasan.

Demikian banyak alam telah memberi kepada kehidupan, seperti sebagiannya diperlihatkan di Gunung Sunda ini. Sepatutnyalah kita merawat dan memeliharanya. Bukan mengekspoitasi dan bahkan menghancurkannya.

Sukabumi, 4 Januari 2017

Galery Fotoklik foto untuk memperbesar tampilan.

Catatan

  • Artikel ini juga dipublish di kanal citizen6, liputan6(dot)com. Dapat dilihat pada tautan ini.
  • Artikel ini juga dipublish di viva log, viva(dot)co(dot)id. Dapat dilihat pada tautan ini.
Iklan

35 respons untuk ‘Menikmati Pagi Pertama Tahun 2017 di Gunung Sunda

Add yours

  1. Hmmm, dari foto-fotonya, Gunung Sunda nampak sudah dikelola dengan baik. Penjaja camilan, warung, dan area kemping tertata rapi. Jadi, kondisi di puncak tidak semerawut.

    Semoga ke depannya Gunung Sunda tetap asri, pemandangan sawah indah dari puncak itu tetap lestari, dan tidak ada sampah yang mengotori.

  2. Bagus sekali panorama yang ditawarkan Gunung Sunda. Sebagai orang lereng gunung (Salatiga), saya tetap suka menikmati pemandangan dari atas bukit atau gunung.
    Itu kopinya awas jatuh pak, kalau orang Jawa bilang ‘mingklik-mingklik’ hampir jatuh.. hehee..
    Kapan-kapan boleh juga Gunung Sunda jadi referensi wisata kalau pas ke Jawa Barat.
    Saya dukung #SAVEGnSunda, semoga semakin maju pariwisata di Sukabumi.
    Terima kasih.

    1. Boleh Mas, kalau kapan-kapan ke Jawa Barat sempatkan singgah di Gunung Sunda.
      Hehehe…kopinya aman nih sampe sruputan terakhir…

      Salam,

  3. Indah sekali ya Gunung Sunda. Kreatif dan menghibur sekali ya ditambah tulisan-tulisan seperti itu, hahaha. Semoga alam Indonesia selalu lestari. Selamat tahun baru 🙂

    1. Gunung Sunda mulai naik daun namanya mbak, jadi wajar bila mbak baru mendengarnya.
      Ayo mbak, kapan-kapan ajak Benjamin kemari ya…

      Salam,

    1. Betul mbak, itu yang ada dipikiran saya. Lebih tepat disebut sbg bukit. Tapi tidak ada kata bukit dalam bahasa Sunda.
      Selamat tahun baru juga mbak. Sukses selalu.

      Salam,

  4. Assalaamualaikuummm….sampurasuunn….Subhanallaahh…meuni resep waas ningal gunung sunda….terakhir abi kadinya kls 2SMP thn 80an(SMPN I Angkatan 83)…kaayaana maaih keneh blegedegan harita mah… Hatur Nuhun Akang…..abi ngantosan posting2 salajeng na…..terakhir….SING DEMI NA GE…AING TEU RELA MUN NEPI KEUN KA DI GANGGU ETA PUSAKA LEMAH CAI KURING…#SAVEGnSunda. BARAAKALLAH FIY KUUMMM….Ammiinn

    1. Wa’alaikum salam. Sumuhun tahun 80-an mah masih beledegan sareng teu acan terkenal nami Gunung Sunda teh.
      Leres pisan lemah cai urang…#SaveGnSunda

      Salam,

    1. Iya Mas, semoga gerakan SaveGnSunda berhasil dan Gunung Sunda tetap asri dan lestari.
      Wah, unik juga berhari pertama di ladang jagung. Sedang panen jagung kah?

      Salam,

  5. Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Titik Asa…

    Apa khabar ? Didoakan mas Titik dan keluarga selalu sihat dan dalam rahmat Allah. Senang dapat kembali bersilaturahmi ke mari. Ternyata pagi pertama 2017 di Gunung Sunda memberi semangat yang hebat dalam menyelusuri tahun 2017 terutamanya kempen Save Gunung Sunda. Jika begini cantik pemandangan yang kita lihat dan mampu menyemarakkan kehidupan masyarakat setempat untuk menambah sumber pendapatannya, mudahan pihak berwajib faham kenapa SAVE Gunung Sunda itu perlu dilakukan. Mudahan ia berjaya.

    Salam takzim dari Sarikei, Sarawak.

    1. Wa’alaikum salam wr.wb…

      Alhamdulillah saya dalam keadaan baik-baik. Moga mbak dan keluarga juga dalam keadaan baik dan selalu dalam lindunganNYA.

      Terima kasih supportnya mbak, semoga berhasil gerakan Save Gunung Sunda ini.

      Salam persahabatan dari saya di Sukabumi, West Java.

  6. Assalamu’alaikum kang…
    Halloo, apa kabar Kang? Semoga dalam keadaan sehat wal’afiyat. Selamat menikmati pagi pertama di tahun 2017 ya Kang. Nampaknya, ini blog lama tapi tema baru ya, jadi semua serba baru semoga membawa semangat dan gairah baru juga bagi kang dalam ngebloging ini dan yang lain yah,hehee.
    Salam dari saya di Dompu-NTB

    1. Wa’alaikum salam…
      Alhamdulillah baik. Semoga mas beserta keluarga di Dompu selalu berada dalam lindunganNYA.
      Iya mas, masih blog yang lama. Hanya ganti tampilan saja biar ada gairah lagi ngeblog…

      Salam dari saya di Sukabumi.

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: