Masjid Al Irsyad merupakan satu masjid yang selalu saya idamkan untuk dikunjungi. Walau lokasinya tidak begitu jauh dari rumah saya di Sukabumi, perjalanan dengan bus umum hanya sekitar 3 jam saja, tapi kesempatan untuk mengunjunginya selalu saja terhalang. Sehingga sekian lama hanya menjadi semacam keinginan yang terpendam saja.
Banyak mendengar dan bahkan membaca dari berbagai saluran informasi kalau Masjid Al Irsyad memiliki bangunan yang unik. Ia seperti keluar dari imajinasi kebanyakan orang yang membayangkan bahwa bangunan masjid selalu inherent dangan bentuk kubah yang membulat. Sebaliknya, tidak ada bangun yang membulat di masjid ini, bahkan masjid ini keseluruhannya berbentuk kubus.
Baiklah, saya tuliskan sedikit tentang Masjid Al Irsyad yang beberapa minggu lalu saya kunjungi. Saya menyempatkan diri untuk mengunjung masjid ini sebelum saya menghadiri festival jazz, seperti yang saya tuliskan pada posting Locafore Jazz Festival, yang berlangsung di lokasi yang tidak begitu jauh dari masjid ini.
Tulisan ini lebih berdasar pada kekaguman saya atas bentuk bangunan Masjid Al Irsyad yang sungguh unik…
***
Masjid Al Irsyad berlokasi di Kota Baru Parahyangan, Bandung. Pembangunan masjid ini dimulai pada hari Senin, 7 September 2009, bertepatan dengan 17 Ramadhan 1430 H. Sedangkan peresmiannya dilaksanakan pada hari Jumat, 27 Agustus 2010, bertepatan dengan 17 Ramadhan 1431 H. Mulai pembangunan dan peresmian penggunaan mesjid selalu jatuh pada tanggal yang sama, 17 Ramadhan, yang dikenal sebagai Nuzulul Qur’an.
Bentuk kubus Masjid Al Irsyad ini terinspirasi oleh bentuk bangunan Ka’bah yang berada di Masjidil Haram, Mekah. Demikian menurut Ridwan Kamil, arsitek masjid ini, yang kini menjabat sebagai Walikota Bandung, seperti yang saya perloleh informasinya dari berbagai sumber. Sedangkan pada dinding masjid ini yang tersusun dari concrete block terbentuk kaligrafi kalimat As-Syahadah.
Patut dicatat, Masjid Al Irsyad ini meraih penghargaan sebagai The Best 5 World Building of The Year 2011 untuk kategori Bangunan Religi, versi Archdaily & Green Leadership Award.
Sekitar jam 12.00 siang, saat terik matahari, sampai juga saya di jalan yang berada di depan Masjid Al Irsyad ini. Masjid Al Irsyad berada di ketinggian, sehingga saya harus menengadahkan kepala untuk menatapnya dari jauh. Tampak bangunan masjid yang berbentuk kubus ini. Saya berjalan menyusuri jalan yang menanjak ini. Disebelah kiri saya, terlihat bangunan menara yang juga berbentuk persegi, kontras dikelilingi taman yang indah dan tertata apik.
Saya terus berjalan mendekati Masjid Al Irsyad. Foto dibawah ini menunjukan bangunan Masjid Al Irsyad seutuhnya. Bentuk yang unik, kubus. Perhatikan juga dengan teliti dinding concrete block masjid yang merupakan kaligrafi dari kalimat As-Syahadah.

Pintu untuk memasuki masjid ini ada di bagian depan dan samping. Pintu inipun berbentuk bangun yang menyerupai kotak lengkap dengan dinding dan atapnya. Pintu berbentuk kotak yang memanjang ini lebih dapat diperhatikan bila dilihat dari samping masjid itu.
Di halaman masjid, dapat dibaca prasasti peresmian Masjid Al Irsyad yang telah diresmikan pada hari Jumat, 27 Agustus 2010, bertepatan dengan 17 Ramadhan 1431 H.
Memasuki bagian dalam masjid ini, terasa demikian sejuk. Kesejukan ini salah satunya berasal dari udara yang masuk dari bagian kiblat masjid, atau mihrab, yang terbuka. Pada umumnya masjid, ruang mihrab biasa tertutup oleh dinding. Tidak demikian di masjid ini. Tidak ada dinding yang menutup ruang mihrab. Ruang mihrab ini dibiarkan terbuka tanpa dinding. Di bagian kiblat ruang mihrab ini terdapat kolam dengan diatasnya terdapat kaligrafi bertuliskan Allah pada bangun bundar berwarna hitam. Bahkan dikejauhan tampak puncak gunung yang demikian indah.
Bentuk mihrab masjid ini dirancang sebagai tempat menghadap Allah dengan konsep “keindahan alam dan kebesaran Allah” di mana mihrab terbuka langsung menghadap gunung dan langit tanpa adanya dinding apa pun di bagian kiblat masjid ini.
Perhatikan foto dibawah ini untuk memperjelas deskripsi saya tentang ruang mihrab tersebut.

Dari dalam ruang masjid ini, kita bisa lebih detil memperhatikan concrete block yang bertuliskan kaligrafi itu. Saya perhatikan juga langit-langit yang dipenuhi oleh hiasan kubus-kubus kecil. Di setiap kubus ini tertanam lampu penerangan. Saya hanya bisa membayangkan keindahan ruang dalam masjid ini seandai saya mengunjunginya pada malam hari.
Merenung sejenak di ruang masjid ini, terasa demikian syahdu memeluk kalbu…
***
Masjid Al Irsyad ini demikian mengagumkan. Masjid ini meruntuhkan apa yang ada dalam pikiran saya selama ini bahwa keindahan satu masjid hanya dapat dicapai dari bentuk bangunannya yang dominan memiliki kubah yang bundar.
Bahkan, Masjid Al Irsyad telah membawa saya keluar dari kotak imajinasi saya yang tertutup selama ini. Bahwa ternyata bangunan masjid bisa juga berbentuk kubus namun tetap indah dan bahkan menjadi demikian unik.
Bekasi, 2 Oktober 2014
Ini salah satu master piecenya Pak Ridwan Kamil ya Kang
Pengen juga ke sana nih …
Pasti menarik …
Salam saya Kang
(2/10 : 1)
Betul Oom, ini karya Pak Ridwan Kamil yang sungguh unik.
Sila dikunjungi seandai Oom kebetulan jalan-jalan ke Bandung.
Salam,
Subhanallah…..mmng sungguh mengagumkan karya seni Bpk.Ridwan Kamil ini ya Kang…
Alhamdulillaah, bunda bbrpa tahun lalu sempat shalat dzuhur disana…
Gak heran kl bangunan masjid ini mendpat penghargaan dunia…
Salam
Betul Bunda, bangunan masjid Al Irsyad ini sungguh mengagumkan.
Saya baru sekali ini berkunjung kesana. Ternyata Bunda sudah terlebih dahulu mengunjunginya…
Salam,
Masjidnya bagus dan unik, lingkungannya pun asri
Betul Mas, mesjidnya unik dan memang lingkungan sekitar terawat dengan baik dan tetap asri.
Salam,
Tanpa kubah, sekali lihat bentuknya seperti mall ya Pak. Lingkungan tempat berdirinya asri banget 🙂
Karena berbentuk kubus, sekilas seperti mall ya mbak? Hanya kaligrafi yang terbentuk dari concrete block yang memberi tanda bahwa itu ternyata sebuah masjid.
Salam,
memang bagus mas, kayaknya memang unik tanpa kubah, itu yang membuatnya unik
Betul mbak, unik sekali masjid ini yang tanpa kubah dan berbentuk kubus.
Salam,
Pernah lihat ulasannya di TV, Kang,
Ternyata karya P Ridwan Kamil ini memang unik ya,
Adem ngelihatnya. Ingin berkunjung juga suatu waktu.
Wah, saya bahkan belum pernah lihat ulasannya di tv. Hanya banyak membaca saja dari media on line via internet. Makin dibaca, makin penasaran. Akhirnya saya kunjungi juga.
Salam,
SubhanAllah… ini masjid yang arsiteknya Ridwan Kamil itu bukan sih pak. Mupeng pengen menyambangi masjid kotak. Penasaran. Shalat di masjid ini bisa sambil bertafakkur ya pak
Betul mbak, masjid ini karya arsitek Pak Ridwan Kamil.
Mari mbak, kapan-kapan berkunjung ke masjid yang unik ini. Terasa syahdu dan sejuk didalamnya.
Salam,
Assalaamu’alaikum wr.wb, mas Titik Asa…
Mudahan masjid selalu menjadi tempat ibadah yang dipenuhi umatnya dalam meninggikan syiar Islam selain keindahan yang dimilikinya.
Selamat menyambut Hari Raya Aidil Adha…
Bulan Zulhijjah bulan mulia
Di sambut dengan hati gembira
10 Zulhijjah kini menjelma
Tangan dihulur maaf dipinta
Maaf Zahir dan Bathin
Salam Aidil Adha dari Sarikei, Sarawak
SITI FATIMAH AHMAD
Wa’alaikum salam wr.wb, mbak Fatimah.
Semoga masjid ini selalu ramai dikunjungi umat untuk beribadah didalamnya.
Selamat Hari Raya Idul Adha juga mbak, mohon maaf lahir dan bathin.
Terima kasih atas kunjungan dan komentarnya…
Salam persahabatan dari saya di Sukabumi,
saya selalu suka dengan indahnya bangunan masjid.Seperti ada kekuatan yang menarikku walau hanya sekedar sholat 2 rakaat di dalamnya.Insya Allah kami dimampukan untuk mengunjunginya dan 2 rokaat di dalamnya…
Semoga mbak dapat mengunjungu masjid yg unik ini dan sholat 2 rakaat didalamnya.
Salam,
unik ya mas. bentuknya.
dan lingkungan sekitarnya sepertinya nyaman.
Betul Mas, bentuk masjidnya unik dan lingkungan sekitarnya terawat dengan baik dan sungguh nyaman.
Salam,