Naik Delman Keliling Kota

Di kota Sukabumi terdapat kendaraan yang dikenal dengan nama delman. Sejenis kendaraan beroda dua yang ditarik oleh kuda. Mungkin kalau ditempat lain mempunyai istilah khusus untuk kendaraan jenis ini seperti dokar atau bendi. Kendaraan sejenis dengan ornamen khusus dikenal juga dengan nama Nayor. Nayor, saya pikir, kendaraan tradisional khas Cibadak.  Ada juga andong yang khas dengan roda empatnya. Tapi apapun istilahnya, ini tetap merujuk kepada kendaraan sejenis.

Delman di Sukabumi telah dikenal sejak dahulu. Ada masa ketika kendaraan ini menjadi kendaraan utama masyarakat untuk transportasi. Tentunya untuk transpostasi dengan jarak yang lumayan jauh. Kalau untuk jarak dekat, mungkin becak yang menjadi andalan.

Tentang becak, saya sudah menuliskannya di posting terdahulu saya, disini. Namun tentang delman, saya belum membuat posting khusus, walau sekelebat keberadaannya nampak disalah satu foto yang saya lampirkan dalam posting saya, disini.

Baiklah, saya tampilkan salah satu foto masa lalu Sukabumi dibawah ini, yang saya dapat dari internet search, yang setidaknya dapat menunjukkan eksistensi delman pada masa lalu itu.

Balai Kota Sukabumi tempo dulu dengan delman dikiri-kanannya.
Balai Kota Sukabumi tempo dulu dengan delman dikiri-kanannya.

Saat ini delman masih tetap beroperasi di Sukabumi. Tak heran bila dalam keseharian hilir mudik delman masih dapat kita saksikan disela-sela lalu-lintas kota.

Menembus jalan yg masih sepi
Menembus jalan yg masih sepi
Naik delman keliling kota
Naik delman keliling kota

Saya tidak tahu persis berapa banyak delman yang masih setia melayani kebutuhan transportasi masyarakat, namun di hari Minggu acap menjadi semacam obyek wisata juga. Lihat saja dengan kenyataan masih tetap ditunggunya delman di sekitar area Lapang Merdeka.

Nah, bila sahabat kebetulan mampir di Sukabumi, tak ada salah untuk keliling kota menyusuri jalan-jalan Sukabumi dengan naik delman.

Dan tentu, rasakan dan nikmati sensasinya…

Bekasi, 9 Februari 2013

Catatan :

Pada posting ini saya menyebut Nayor, sebagai kendaraan tradisional khas Cibadak. Nayor, sejenis delman juga, hanya perbedaannya terletak pada tataan ruangan bagi penumpang dan kusirnya. Saya pribadi belum pernah menaiki nayor ini. Satu waktu saya akan sempatkan untuk mencoba menaiki nayor dan mempostingnya disini.

Untuk menghilangkan kepenasaran bagaimana bentuk nayor tersebut, sementara saya tampilkan foto nayor yang sempat saya ambil beberapa waktu lalu ketika melewati Cibadak.

Inilah nayor…

Nayor. Perhatikan tempat penumpangnya yang membedakan dengan delman
Nayor. Perhatikan tempat penumpangnya, yang membedakannya dengan delman

Sukabumi, 26 Februari 2013

Iklan

34 respons untuk ‘Naik Delman Keliling Kota

Add yours

    1. Betul sekali Mas. Dulu waktu anak-anak saya masih kecil-kecil keran saya naik delman. Sekarang mah naik delman paling berdua sama si ibu saja.
      Salam dari jauh Mas…

  1. asyiiik… nanti nyempatkan deh pak naik delmannya kalo ke Sukabumi.. 🙂
    dekat masjid agung / masjid raya gak nih ya Pak, sy baru dua kali ke Sukabumi, jadi gak terlalu hapal jalan2 protokol.. padahal sy yg bawa mobil waktu itu..
    pernah ke sana dalam rangka menghadiri undangan pernikahan, mampir di kebun teh Golpara dan beli oleh-2 kue moci yg terkenal itu..

    kalo melihat delman sy inget di kebon raya, seperti pernah sy tulis saat ke Bogor pas pesawat Sukhoi jatuh di gunung Salak itu.
    http://heripurnomo.web.id/2012/05/18/gunung-salak-dan-aroma-mistis/

    potret pemandangan yang indah, pak Titik.. 🙂

    1. Iya Mas, ini dekat masjid Agung juga. Lapang Merdeka lokasinya sangat berdekatan dengan mesjid Agung.
      Kapan2 kalo ke sukabumi kita ketemuan Mas. Naik delman sama-sama deh…
      Saya cek juga link postingnya…
      Salam,

    1. Betul mba. Nama yg merujuk kpd jenis kendaraan yg sama.
      Di cibadak ada yg unik. Nayor namanya. Kalo ini bener2 khas cibadak, karena gak ditemukan ditempat lainnya.
      Salam,

        1. Khasnya di ornamen penutu tempat penumpangnya. Kalo delman kan cenderung terbuka, kalo nayor tertutup dengan jendela di kiri-kanannya. Sayang saya gak punya fotonya nih mba…
          Salam,

  2. Dulu waktu masih kecil banget sempat merasakan delman ini menjadi angkutan umum di Surabaya, namun kini sudah tiada, beberapa tahun kemudian angkutan bemo roda tiga juga dihilangkan.

    Betul, di beberapa kota keberadaanya dipertahankan untuk sebagai obyek wisata.

        1. oh tahun 80-an masih bisa berdelman ya di Surabaya Mas.
          Saya klik link-nya, lihat bemo, jadi kangen naik bemo. Rasanya saya perlu jalan2 ke Bogor yg konon disana populasi bemonya banyak. Tapi entah sekarang ini.
          Oh ya saya setia naik bemo zaman saya kuliah sekitar 83-87-an. Waktu itu saya kost di daerah Percetakan Negara, Jakarta. Biasa naik bemo dari kost-an ke Rawasari, sebelum nyambung naik mikrolet ke kampus di bilangan Cempaka Putih.
          Terima kasih share-nya Mas Iwan.
          Salam dari jauh…

  3. Mas Asa, itu naik delman untuk sarana transportasi atau sekedar jalan-jalan keliling kota ya?. Di rumahku di Jakarta biasanya sore hari delman lewat untuk membawa anak2 kecil keliling kompleks.

    1. Kalo saya naik delman minggu kemarin sekedar untuk keliling kota saja mba. Tapi dlm keseharian, delman di Sukabumi masih berfungsi sbg alat transportasi umum juga.
      Salam,

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: