Terima Kasih, Kang…

Sabtu pagi datang juga. Saat saya diberi keleluasaan untuk menikmati segenap keindahan dan kesyahduannya. Saat yang memang selalu saya khususkan untuk diisi dengan kegiatan jalan kaki menyusuri jalan-jalan kota Sukabumi. Menghirup udara segarnya sambil melihat-lihat ada perubahan apakah gerangan disana.

Udara sejuk pagi ini, lalu-lintas kendaraan yang belum begitu ramai, beberapa ruas jalan yang tetap tertata asri dan bersih sungguh memberi pengaruh positif bagi kesehatan jasmani maupun rohani. Inilah setidaknya yang saya dapatkan dari kegiatan sederhana di setiap Sabtu pagi ini.

Jalan yang asri
Jalan yang asri

Terkadang saya lupa, ada yang berjasa hari demi hari merawat keasrian sudut-sudut kota ini. Lupa sekedar mengucap terima kasih atas jasa mereka. Terlepas dari mereka mendapat upah dari aktifitasnya ini, tetap saja antar sesama manusia harusnya, mungkin, sekali-sekali kita berterima kasih kepada mereka ini.

Mereka yang saya maksud disini antaranya akang-akang pemotong rumput dan dedaunan pepohonan. Juga akang-akang pengangkut sampah.

Sabtu pagi ini, akang pemotong rumput ini sudah giat bekerja memotong daun-daun pepohonan kecil yang sudah tidak rapi. Saya perhatikan dari jauh, betapa akang ini bekerja dengan penuh perhatian, teliti dan trampil. Bagi saya ini melambangkan rasa cintanya akang terhadap pekerjaan yang digelutinya.

Ini akang sedang in-action memotong dedaunan pepohonan. Perhatikan betapa teliti dan penuh perhatiannya akang bekerja.

Selain akang pemotong dedaunan ini, akang pengangkut sampah sudah bergiat juga di pagi ini. Di temui di salah satu sudut jalan raya, akang, dengan gerobak berwarna kuning yang selalu menyertainya, terlihat sedang menyapu, mengumpulkan sampah dan menumpukan di gerobak kuningnya. Terlihat semangat akang bekerja. Luar biasa.

Jalan raya yang asri, tertata rapi dan bersih salah satunya adalah hasil pekerjaan mereka. Sungguh saya suka lupa untuk sekedar mengucapkan terima kasih kepada mereka atas jasanya ini.

Sukabumi, 26 Januari 2013

Iklan

23 respons untuk ‘Terima Kasih, Kang…

Add yours

  1. pekerjaan yang tampak sepele tapi justru menyelamatkan mata banyak orang. maksudnya… kita yang liat jadi adem tentram dan sejuk gitu. juga pemeliharaan kota ini (harusnya) bikin gak enak hati yang buang sampah sembarangan 🙂

    1. Pekerjaan yang tetap harus dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat ya mba…
      Semoga kota-kota kita tetap asri dan semoga segenap anggota masyarakat menyadari arti pentingnya hal ini.
      Salam,

  2. Iya Kang, terkadang kita suka lupa untuk berterima kasih dengan orang-orang seperti mereka, padahal kalau bukan karena dedikasi mereka, kota yang kita tinggali dan tempati mungkin tidak akan se-asri itu.

    1. Betul kang. Sebagiannya mungkin karena merasa bahwa mereka bekerja demikian toh sudah di gaji.Tp melihat kesungguhan mereka bekerja rasanya tak ada salah barangkali kalo sekali-sekali kita mengucap terima kasih kpd mereka…
      Salam,

  3. ‘peri-peri’ kecil yang sering kita lupakan dan tak tampak dalam penglihatan kita, tapi sangat kita rasakan jasanya 🙂

  4. pekerjaan yang dianggap sepele, karena dianggap identik dengan “kotoran”. Padahal sebenarnya dalam pekerjaan mereka ada separuh keimanan.. apik Kang postingnya 🙂

    salam kenal dari Jember

    1. Pagi tadi saya melihat mereka, saat saya jalan kaki. Luar biasa dg kesungguhan kerja mereka.

      Iya mih mba, lagi nyari tema yg pas…

      Salam,

    1. Iya mba, disempatkan saja. Secara saya tidak punya waktu untuk olah raga khusus di hari kerja. Jadinya ya cuma jalan kaki akhir pekan saja yg bisa saya lakukan.
      Salam,

Sila tinggalkan komentar sahabat disini...

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

Buat situs web atau blog di WordPress.com

Atas ↑

%d blogger menyukai ini: