Hari-hari terakhir ini dipenuhi dengan berita-berita tentang bencana banjir yang melanda ibu kota. Hujan yang lebat dengan curahnya yang tinggi berakibat pada sungai-sungai yang kelebihan daya tampungnya. Air hanya mengalir melalui sungai-sungai yang biasa dilaluinya. Meluap dan mengakibatkan banjir-banjir di area-area tertentu.
Terkaget pagi ini ketika saya mendapat telpon bahwa pabrik tempat saya bekerja telah digenangi air. Air yang meluap dari Sungai Cikeas yang berada dibelakang pabrik. Walau informasi itu menyatakan bahwa air hanya menggenangi jalanan pabrik saja, tak urung membuat risau juga. Bagaimana kalau air memasuki pabrik dan menggenangi mesin-mesinnya? Ah, tak terbayangkan berapa lama pabrik harus stop line seperti yang pernah terjadi sekian tahun lalu.
Memasuki area pabrik, saya melihat air telah menguasai hampir seluruh permukaan halaman dan jalanan di pabrik. Ketinggian air di jalanan pabrik telah mencapai 70 cm cukup membuat saya ngeri melihatnya. Walau ketinggian air itu masih lumayan jauh dari lantai produksi, saya tetap berdoa agar genangan air tidaklah bertambah tinggi lagi. Berharap semoga itu adalah tinggi air tertinggi dan akan segera beranjak surut.
Rasanya ini luapan sungai Cikeas yang tertinggi selama musim penghujan ini. Ketinggian permukaan Sungak Cikeas telah berada diatas ketinggian permukaan jalanan di pabrik. Air deras yang berwarna coklat masih tertahan oleh tembok bendungan yang berdiri di belakang pabrik. Sedangkan diseberang Sungai Cikeas dari jauh saya melihat pemandangan yang memilukan. Rumah-rumah penduduk, yang merupakan bagian kecil dari perumahan Villa Nusa Indah dan berada tidak jauh dari pinggir sungai Cikeas, telah terendam air sekitar sepinggang.
Sekitar jam 10-an siang perlahan luapan sungai Cikeas perlahan menyusut. Walau luapan air ini tidak sampai memasuki areal pabrik, tak urung pikiran saya terusik juga. Bagaimana nasib penduduk yang rumahnya berada di seberang sungai Cikeas yang tadi saya lihat tergenang air sepinggang itu?
Bekasi, 18 Januari 2013
Semoga banjir yg menggenangi rumah penduduk diseberang sungai Cikeas juga sudah surut ya
Di siang harinya banjir yg menggenangi rumah penduduk di sederang sungai Cikeas itu sudah surut, mba.
Kebayang capeknya bersih-bersih dan berbenah kembali juga kerugian yg diderita akibat kerusakan atas barang-barang yg mereka miliki…
Salam,
itu jg sempat terbayang , barang barang yg sempat terendam, semoga mereka diberi kekuatan
Semoga lekas surut ya….Amin..
Alhamdulillah surut sore harinya…
Salam,
Mudah-mudahan banjir segera surut, hujan reda dan masyarakat bisa beraktivitas seperti semula…ikut prihatin buat yang terkena dampak banjir, rasanya matahari hari ini akan bersinar lebih cerah dibandingkan kemarin 😀
Betul mba, sangat prihatin menyaksikan penderitaan yg dialami anggota masyarakat yg daerahnya terkena banjir.
Semoga ini banjir terakhir di tahun ini.
Salam,
Prihatin bnget lihatnya. .
Sangat prihatin. Semoga ini banjir yg terakhir.
Salam,
semoga tidak bertambah parah pak…
Saya juga berharap demikian. Banjir belakangan hari ini sudah demikian parah. Semoga ini yg maksimal dan banjir yg terakhir di musim penghujan ini.
Salam,
Semoga cepat surut banjirnya, dan peristiwa ini dapat dipetik hikmahnya buat semua 🙂
Jakarta juga belum surut banjirnya hari ini Pak. Tadi saya ke daearah rawajati, sungguh miris melihat nasib para pengungsi, utamanya anak-anak , orang tua dan wanita hamil.. tentu mereka sangat menderita.. 🙂
Demikian berat derita yg harus ditanggung oleh sebagian besar anggota masyarakat akibat banjir ini. Semoga semua cepat kembali normal, dan tentunya semoga ada hikmah yg dapat dipetik dari semua peristiwa memilukan ini.
Salam,
Semoga banjir nya cepat surut,beruntung saya tinggal di pulau tidung yg .ga pernah ke banjiran