17 Agustus 2011, 66 tahun silam negeri ini merdeka. Jadi sudah sepantasnya kita ucapkan Dirgahayu Indonesia, panjanglah usia Indonesia. Ucapan yang tidak sekedar ucapan, tapi semacam doa dan harapan tentunya.
Hari ini, saya sempat obrak-abrik kumpulan buku-buku yang dimiliki Bapak. Ya, kumpulan buku-buku, terlalu berlebihan bila disebut sebagai perpustakaan.
Saya menemukan sebuah buku. Buku berisi kumpulan tulisan. Buku ini berjudul “Dibawah Bendera Revolusi“. Kumpulan tulisan Bung Karno, proklamator kita.
Dibawah Bendera Revolusi milik Bapak adalah cetakan ketiga yang diterbitkan tahun 1964.
Aduhai, buku lama sekali rupanya.
Dibawah Bendera Revolusi berisi kumpulan tulisan Bung Karno yang dimuat di koran Suluh, Indonesia Muda, Fikiran Ra’jat dan Pemandangan.
Ini cover depan buku Dibawah Bendera Revolusi itu…


Tulisan pertama yang ditampilkan berjudul ‘Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme‘. Tulisan ini dimuat di koran Suluh, tahun 1926. Mungkin tulisan ini yang melandasi ideologi Nasakom beberapa tahun kedepan.
Tulisan terakhir berjudul ‘Menjadi Goeroe dimasa Kebangoenan‘. Tulisan ini masih dalam bentuk draft tulisan tangan Bung Karno. Saya terpesona dengan substansi tulisan ini dan juga dengan tulisan tangan beliau yang indah.
Inilah tulisan tangan Bung Karno

Tak ada gading yang tak retak. Pepatah ini berlaku juga untuk Bung Karno. Walau memang ada retaknya pada diri beliau, tak ada salah hari ini dan ke depan kita kenang jasa beliau bagi negeri tercinta ini.
Sungguh, manusia tiada yang sempurna.



Sekali lagi, Dirgahayu Indonesia.
Maju dan jayalah selalu negeri kita tercinta ini…
Bekasi, 17 Agustus 2011
When I first saw this title Dibawah Bendera Revolusi& on google I just whent and bookmark it. I like what you guys are up also. Such smart work and reporting! Carry on the excellent works guys I have incorporated you guys to my blogroll. I think it will improve the value of my web site .
Lihat juga gan >> Dibawah bendera revolusi
Mantaps 🙂